Cerita Nasabah Disabilitas Binaan PNM Merintis Bisnis, Sangat Menginspirasi

Senin, 18 September 2023 – 19:15 WIB
Terlahir sebagai disabilitas tunadaksa dengan keterbatasan kemampuan fisik untuk melaksanakan fungsi secara normal tak membuat Hani Hadiyanti patah semangat. Foto: dok PNM

jpnn.com, JAKARTA - Hani Hadiyanti merupakan nasabah binaan PNM yang bergabung dalam program Mekaar sejak 2018 yang berasal dari Bandung, Jawa Barat.

Kegigihan Hani dalam berjualan menjadi inspirasi di tengah keterbatasan fisiknya.

BACA JUGA: Erick Ajak PNM Bekerja dengan Hati untuk Disabilitas

Terlahir sebagai disabilitas tunadaksa dengan keterbatasan kemampuan fisik untuk melaksanakan fungsi secara normal tak membuat Hani patah semangat.

Dia tetap ingin bermanfaat bagi orang lain, khususnya untuk keluarga.

BACA JUGA: PNM Mekaar Dipuji Bupati Garut, Dinilai Bagus untuk Pengentasan Kemiskinan

Hani percaya selama ia tidak melakukan hal buruk, omongan orang lain tidak akan berpengaruh terhadap hidupnya.

Hal itu yang mendorongnya untuk bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar, agar bisa membantu ekonomi keluarga.

BACA JUGA: Dua Tahun Holding UMi, Nasabah PNM Mekaar Makin Sejahtera

“Saya sempat ragu siapa yang percaya kasih modal ke orang seperti saya ini (tunadaksa), apalagi suami saya kerja serabutan ngga ada yang bisa dijadikan jaminan. Tapi ada tetangga yang kasih tau tentang PNM dan saya dikasih modal cuma-cuma,” cerita perempuan penjual Cicimpring ini dalam acara “Halo-Halo PNM Bandung!” pada Sabtu, 16/9 di depan Menteri BUMN RI Erick Thohir dan Direktur Utama PNM Arief Mulyadi.

Hani mengatakan setelah mendapatkan modal dari PNM kini Ia menambah produk jualannya berupa pakaian.

Dia pun merasakan sendiri dampak dari meningkatnya pendapatan setelah variasi usahanya bertambah.

Empat tahun bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar, kini Hani berhasil membangun rumah dari hasil tabungan selama menjalani usaha.

“Setiap dapat untung dari jualan saya tabung sedikit-sedikit. Sekarang Alhamdulillah udah bisa bangun rumah walaupun kecil sederahan,” ungkapnya.

Perempuan berusia 39 tahun ini semakin gigih untuk meningkatkan usahanya karena ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya yang juga mengalami tunadaksa.

Baginya, anak semata wayangnya harus memiliki kehidupan yang lebih baik di masa depan dengan mendapatkan pendidikan yang layak dan lebih dari dirinya.

Sebagai lulusan SD, Hani terus mendorong anaknya yang saat ini duduk di bangku sekolah dasar untuk tetap semangat berjuang di tengah kondisi yang sering dianggap sebelah mata.

PNM sebagai perusahaan yang berfokus pada pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan melihat kegigihan Hani tersebut.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi pun berkomitmen untuk terus mendorong seluruh keluarga besar PNM agar selalu hadir dan memberikan pelayanan yang prima bagi nasabah disabilitas.

“Kami berkomitmen untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan karena pada pilar ekonomi pada dasarnya PNM berfungsi untuk membantu pemerintah mengentaskan masalah pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi serta mengurangi kesenjangan yang terjadi di masyarakat,” ucap Arief.

PNM terus berkontribusi dalam memberikan solusi terhdap masalah pekerjaan layak lewat pilar ekonomi dalam tinjauan SDGs.

PNM memberikan peluang bekerja bagi disabilitas yang mau bersama-sama berjuang memberikan permberdayaan kepada nasabah ultramikro.

“PNM membuka pintu yang luas bagi teman-teman difabel untuk bergabung sebagai karyawan. Ini juga bagian dari kontribusi PNM menunjang pembangunan berkelanjutan terutama pada indikator pengentasan masalah pekerjaan yang layak dan imbasnya akan mengurangi dan meminimalisir kesenjangan,” pungkas Arief.


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
PNM   Ekonomi   Disabilitas   nasabah   Usaha  

Terpopuler