Cerita Nila jadi AgenBRILink, Sukses Cetak Laba dan Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat

Minggu, 18 Februari 2024 – 06:41 WIB
Salah satu AgenBRILink BRI membagikan pengalamannya, yakni Nila yang menceritakan bahwa sebelum menjadi AgenBRILink, ia lebih dulu menjadi nasabah BRI. Foto: dok BRI

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebagai fokus pada sektor UMKM dan terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan secara berkelanjutan dan terstruktur, melalui AgenBRILink.

Saat ini AgenBRILink melayani Program Mitra Ultra Mikro (UMi).

BACA JUGA: Volume Transaksi AgenBRILink Capai Rp 1.427 Triliun

Salah satu AgenBRILink BRI membagikan pengalamannya, yakni Nila yang menceritakan bahwa sebelum menjadi AgenBRILink, ia lebih dulu menjadi nasabah BRI sejak tahun 2000-an.

"Pada 1995, setelah melahirkan anak pertama saya memutuskan keluar dari pekerjaan sebagai karyawan. Dengan modal Rp6 juta dari tabungannya, saya pun membuka usaha kelontong. Lalu saya mendapat informasi seputar KUR dan ditawarkan untuk menjadi AgenBRILink,” ujar Nila di Jakarta.

BACA JUGA: Mantap! 740 Ribu AgenBRILink Catatkan Volume Transaksi Rp 1,4 Kuadriliun Selama 2023

Sambil menjalankan usaha warung kelontongnya dan menjadi AgenBRILink, ia bukan hanya membantu mendapatkan penghasilan dari sharing fee, melainkan juga ikut membantu masyarakat di sekitarnya dalam melakukan transaksi.

"Sampai sekarang, layanan yang paling banyak dibutuhkan adalah transfer pulsa, pembelian token listrik, transfer uang, dan pembayaran cicilan atau angsuran di BRI," kata Nila.

BACA JUGA: AgenBRILink jadi Solusi Kemudahan Nelayan Muara Gembong

Menurut Nila, menjadi AgenBRILink berdampak baik terhadap usaha dan omzetnya. Nila menceritakan, nasabah AgenBRILink berganti-ganti karena kebutuhannya juga berbeda-beda.

"Semakin banyak transaksi di AgenBRILink, tentunya sharing fee yang didapatkan juga meningkat," katanya.

Jalani Peran Penyalur Pinjaman Ultra Mikro

Dengan memakai nama Toko Angga, usaha Nila yang dijalankan di Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan itu saat ini bukan hanya toko kelontong saja. "Saya juga membuka jasa laundry, dan membuka jasa pemesanan snack box," kata Nila.

Tak hanya itu, ternyata Nila juga mendapat kesempatan untuk menjadi penyalur pinjaman ultra mikro. Adapun untuk mencari nasabah UMi, ia lebih mengutamakan menyasar konsumen atau pelanggan di Toko Angga dan orang-orang di sekitarnya. Produk kredit yang ditawarkannya adalah Kece (kredit cepat).

"Untuk produk Kece, saya yang jalan untuk mencari nasabah, saya yang acc, saya yang foto mereka dengan usahanya. Jadi BRI menyerahkan kepercayaannya tersebut kepada saya sebagai Agen BRILink yang membantu menyalurkan UMi kece. Untuk pinjamannya sekitar Rp2 sampai dengan 5 juta dengan angsuran per minggu selama tiga bulan," kata Nila.

Untuk calon peminjam atau debitur, Nila menjelaskan harus melengkapi berbagai persyaratan, seperti NPWP, KTP, KK, Surat Nikah, surat usaha dari RT dan RW. Semua penyerahan dokumen itu dapat langsung diproses melalui aplikasi. Nila juga berharap, dengan adanya AgenBRILink dan program kredit UMi dari BRI, benar-benar dapat dimanfaatkan bagi para pelaku usaha mikro atau kecil.

"Semoga juga semakin lancar usaha setiap orang, karena pinjamannya sangat ringan dari segi cicilan dan bunganya. Jadi menurut saya, sangat terjangkau dengan masyarakat yang membutuhkan untuk memajukan usahanya," katanya.

Pada kesempatan berbeda, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa AgenBRILink terbukti membantu masyarakat dengan kemudahan bertransaksi melalui tanpa harus pergi ke kantor cabang atau ATM. Hal ini menciptakan nilai ekonomi dan nilai sosial secara bersamaan.

“AgenBRILink mengadopsi hybrid banking, yakni proses internal layanan perbankan telah didigitalisasi, sementara proses interaksi dengan nasabahnya masih human touching melalui agen,” ujarnya.

AgenBRILink menjadi upaya perseroan dalam meningkatkan kapabilitas pemberdayaan. Hal ini tak terlepas dari salah satu aspirasi besar yang ingin dicapai perseroan pada 2025 yaitu menjadi Champion of Financial Inclusion. Inklusi keuangan perlu berkualitas karena terkait kemakmuran. Seperti diketahui, Pemerintah mencanangkan target inklusi keuangan mencapai 90% pada 2024.

Agen laku pandai milik BRI atau AgenBRILink mampu menjawab karakteristik nasabah di tataran ekonomi akar rumput. Saat ini, masih banyak nasabah yang lebih senang bertransaksi perbankan lewat agen. Sebagai informasi, hingga Desember 2023, BRI mencatat jumlah

AgenBRILink telah mencapai sebanyak lebih dari 740 ribu yang tersebar di 61.067 Desa di seluruh Indonesia. Sementara volume transaksi tercatat sebesar Rp 1.427 triliun.(jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
AgenBRILink   Ekonomi   BRI   UMi  

Terpopuler