jpnn.com, JAKARTA - Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK Yudi Purnomo Harahap menceritakan pengalaman menarik selama menjadi penyidik lembaga antirasuah.
Hal itu diceritakan Yudi dalam Podcast JPNN.com berjudul 'Penyidik KPK: Kami Sudah Berantas Korupsi, Masa Dituduh Taliban', yang tayang di YouTube, Jumat (3/9).
BACA JUGA: Dijapri Ketua KPI, Dokter Tirta: Ngapain? Itu kan Instansi Lu
Yudi mengatakan menjadi penyidik KPK harus supersabar dan tenang. Apalagi saat memeriksa tersangka kasus korupsi atau koruptor.
"Jadi penyidik itu harus sabar, makannya saya, tuh, tidak pernah marah-marah, tidak pernah istilahnya membentak, karena saya paham bahwa mereka (koruptor) akan cari kesalahan kami (penyidik)," kata Yudi.
BACA JUGA: 3 Desakan AJI ke Presiden Terkait Polemik TWK 57 Pegawai KPK, Begini
Yudi menambahkan selama menjadi penyidik KPK dirinya tidak pernah marah kepada koruptor yang diperiksanya.
"Kami harus tenang, cool, tidak boleh terpancing. Mereka (koruptor) suka mancing supaya kami emosi, karena ketika orang emosi, dia tidak akan terkendali kata-kata bisa jadi perbuatannya. Secara pribadi ya kesal, tetapi tidak boleh," ujar Yudi.
BACA JUGA: Arie Kriting: Boro-boro Beli Narkoba, Buat Bertahan Hidup Sampai Jual Gorengan ini
Dia pun memiliki cara tersendiri dalam memeriksa para koruptor. Cara itu digunakan agar penyidik tak terpancing emosinya saat memeriksa koruptor.
"Saya punya cara ketika memeriksa itu, kami bukan hanya mengejar pengakuan. Jarang sekali koruptor mau mengaku, karena kalau koruptor mengaku, penjara penuh," ujar Yudi.
"Berkelit pasti, tetapi kami punya yang namanya barang bukti, jadi kami tak kejar pengakuan. Saya yakin kalau kami mengejar pengakuan pasti tuh emosi," sambung Yudi. (cr1/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Yessy
Reporter : Dean Pahrevi