Cerita Polwan yang Dibentak Sonya Depari

Jumat, 08 April 2016 – 00:55 WIB
Pelajar SMA di Medan melakukan corat-coret seragam sekolah usai Ujian Nasional, Rabu (6/4). Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS/JPG

jpnn.com - MEDAN - Ipda Perida Panjaitan, polwan yang sempat diancam turun pangkat oleh Sonya Depari, mengatakan dirinya tak sedikitpun merasa takut dalam menjalankan. 

Meski Sonya ketus sembari mengaku putri Irjen Arman Depari, Perida tetap tenang.

BACA JUGA: Pengin Cepat jadi Gubernur Tetap? Cari Salinan Putusan dong...

"Anaknya seperti itu, kita senyum saja dan sabar menjalani tugas. Sudah biasa seperti itu (menghadapi seseorang yang orang mengakui keluarga petinggi Polri)," jelas Ipda Perida Panjaitan saat dijumpai Sumut Pos (Jawa Pos Group) di Pos Patwal Polresta Medan di Jalan Sudirman, Medan, kemarin siang.

Bahkan, dia bisa memaklumi sikap Sonya yang ketus.  "Namanya anak sekolah, pasti kondisinya masih labil. Jadi, meski dia membentak, saya hanya menjawab iya, iya saja," ujarnya.

BACA JUGA: Sonya Depari, Siswi Cantik Berprestasi di Bidang...

Selanjutnya Perida mengatakan bahwa dalam menjalankan tugas dirinya selalu bersikap persuasif, apalagi menghadapi anak sekolah yang menggelar konvoi. 

"Patroli itu dilakukan dengan cara persuasif. Kita tidak melakukan penindakan tilang, tapi mengajak mereka agar tidak melakukan konvoi. Tapi bila ada siswa yang membawa tongkat atau lain sebagainya maka baru dibawa ke kantor untuk ditindak," tutur perwira tamatan Akpol 2013.

BACA JUGA: Begini Sikap Kepsek soal Kasus Sonya Depari

Atas kejadian yang melibatkan dirinya ini, tak pelak Perida harus memberi keterangan kepada institusinya di Polresta Medan. "Ya, saat ini saya mau ke Polresta Medan untuk memberikan keterangan," ucapnya.

Seperti diberitakan, aksi pelajar di Kota Medan dengan menggelar konvoi pasca UN, Rabu (6/4), sempat membuat beberapa ruas jalan mengalami kemacetan. 

Tindakan arogan para pelajar di Jalan Sudirman membuat personel kepolisian Polresta Medan turun ke jalan untuk menertibkannya. 

Secara kebetulan, saat itu sebuah mobil Honda Brio hitam BK 1428 IG melintas dengan pintu belakang terbuka ke atas. Mobil yang ditumpangi 7 siswi dengan seragam berlogo SMA Methodist I itu dihentikan seorang Polwan, Ipda Perida Panjaitan 

Ketika mereka turun dari mobil, para siswi tadi menunjukkan sikap tak senangnya. "Itu ada mobil merah di depan, kenapa cuma kami yang dihentikan," protes mereka dengan nada lantang. 

Atas kesalahan yang dilakukan, Polisi itu langsung menindak dengan mengeluarkan surat tilang. Namun, kembali para pelajar melawan petugas kepolisian agar mereka tidak ditilang.

Seorang siswi berambut panjang langsung emosi."Oh oke, mau dibawa? Siap-siap kena sanksi turun jabatan ya. Aku juga punya deking (backing)," ucap si siswi cantik dengan nada tinggi, yang belakangan diketahui bernama Sonya.

Dia pun terus marah-marah dan menunjuk-nunjuk Polantas yang  menghentikannya. "Oke Bu ya, aku nggak main-main ya. Kutandai Ibu ya. Aku anak Arman Depari," ucapnya.

Sementara itu, Ipda Perida tak banyak berkomentar. "Iya, iya," kayanya sambil meletakkan telunjuk di bibirnya.

Siswi itu memegang ponsel dan seakan-akan ingin menelepon. "Bapak ini dari mana ya," katanya bertanya pada Polantas lainnya. (gus)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasihan, Sonya Depari Depresi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler