jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto teringat dengan perhatian yang diberikan almarhum Jenderal (Purn) TNI Wismoyo Arismunandar semasa aktif di dinas kemiliteran.
Terutama, ketika keduanya sama-sama berada di kesatuan Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha).
BACA JUGA: Wismoyo Arismunandar dan Tepuk Tangannya yang Sangat Istimewa
Wismoyo kala itu menjabat Wakil Asisten Pengaman (Waaspam) Danjen Kopassandha berpangkat letnan kolonel. Prabowo masih berpangkat letnan dua.
Sebagai komandan kompi, Prabowo kala itu hendak berangkat menjalankan tugas operasi pada akhir Oktober 1978 dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
BACA JUGA: Anggap Jenderal Wismoyo Gurunya, Prabowo Teringat Filosofi Disiplin Adalah Napasku
Sebelum pesawat berangkat pukul 04.00 WIB, Wismoyo yang berstatus atasan, mendatangi Prabowo dan pasukannya.
Kemudian Wismoyo bertanya ke Prabowo tentang persiapan melaksanakan operasi.
BACA JUGA: Mantan Jubir Gus Dur: Ini Korupsi Paling Brutal di Muka Bumi
"Saya menjelaskan semua peralatan sudah siap. Mulai dari senjata, peluru, kompas hingga obat-obatan," kenang Prabowo dalam rilis yang disampaikan juru bicaranya Dahnil Anzar Simanjuntak, Kamis (28/1).
Namun, kata Prabowo, Wismoyo terus bertanya tentang persiapan secara berulang-ulang.
Eks Danjen Kopassus itu tetap menjawab semua persiapan melaksanakan operasi telah terpenuhi.
"Barulah, setelah berulangkali saya menjawab dan beliau bertanya lagi. Beliau menjelaskan maksud pertanyaan beliau. Beliau menjelaskan bahwa saya masih muda, bertanggung jawab atas 100 nyawa pasukan, dan akan menghadapi bahaya maut, karena itu beliau mengingatkan saya untuk dekat kepada Tuhan, Allah SWT, barulah saya paham pertanyaan beliau," tutur Prabowo.
Setelah menjelaskan maksud pertanyaan, almarhum memberikan sebuah bungkusan kepada Prabowo yang hendak berangkat operasi. Setelah dibuka, bungkusan itu berisi sebuah sajadah.
"Isi bungkusan tersebut adalah sajadah, beliau meminta saya menaruh sajadah itu dalam ransel saya selama bertugas," kenang Prabowo.
Selain perhatian, kata Prabowo, sosok almarhum dikenal sebagai pemimpin teladan. Suatu hari, Wismoyo ikut latihan terjun payung di Lampung bersama bawahannya.
"Beliau tetap mau ikut, padahal lutut beliau sedang cedera saat itu. Akhirnya disiasati, agar beliau diarahkan terjun dan mendarat ke arah danau, bagi kami lebih baik beliau basah kuyup masuk danau ketimbang luka lututnya bertambag parah. Beliau selalu memberi teladan," kenang Prabowo atas sosok Wismoyo.
Mantan KSAD Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunandar meninggal dunia karena sakit pada Kamis (28/1) pagi. (ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan