Mantan Jubir Gus Dur: Ini Korupsi Paling Brutal di Muka Bumi

Kamis, 28 Januari 2021 – 07:42 WIB
Arsip. Mantan Mensos Juliari Peter Batubara tiba untuk menjalani pemeriksaan perdana di gedung KPK, Jakarta, Rabu (23/12/2020), sebagai tersangka suap pengadaan Bansos penanganan COVID-19. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp.

jpnn.com, JAKARTA - Mantan juru bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie Massardi menyebut korupsi bantuan sosial yang diduga dilakukan politikus PDI Perjuangan Juliari Peter Batubara dan sejumlah pihak yang terlibat sebagai korupsi yang paling brutal di muka bumi.

Selain melihat dari skalanya yang besar, juga bantuan itu dibutuhkan rakyat miskin yang tengah kesusahan di masa pandemi COVID-19.

BACA JUGA: Gara-gara COVID-19, Tripoli Kacau, Mencekam, Situasi Sudah Mengerikan

"Karenanya ini korupsi paling brutal di muka bumi menurut saya. Tidak ada yang lebih brutal di muka bumi selain korupsi ini," ujar Adhie Massardi di kanal YouTube Bravos Radio Indonesia.

Dikatakannya, uang bansos itu merupakan duit pinjaman dari luar negeri yang nanti harus dibayar oleh rakyat.

BACA JUGA: Sarjana Pendidikan Korupsi Uang Bansos Ratusan Juta Rupiah, Parah!

Kemudian, dana itu pun dipinjamkan untuk membantu rakyat miskin yang nestapa terdampak terjangan Covid-19.

"Yang pertama, uang bansos itu hasil dari pinjaman negara dari negara lain, dari luar negeri, dari Jepang dan lainnya. Kemudian alasannya kan untuk membantu orang-orang miskin itu, tetapi itu kemudian dirampok. Itu hal yang sangat tercela dalam pergaulan internasional," ujarnya.

BACA JUGA: DPP Front Persaudaraan Islam atau FPI versi Baru di Petamburan, yang di Klender Apa?

Kedua, korupsi bansos ini dinilai di luar akal sehat karena dari sisi perencanaan sudah dikorupsi sekitar 10 - 15 persen.

Hal ini terlihat dari sudah mengapungnya nama-nama anggota legislatif yang terlibat di publik.

"Ini gila-gilaan. Dari perencanaan itu sudah dikorupsi sekitar 10 - 15 persen. Ada indikasi koruptor di kalangan legislatif, ada dua nama, Herman Hery dan Ihsan Yunus kalau di koran-koran," ucapnya.

Kemudian di pelaksanaan dikorupsi lagi, lantas jumlah penerima dari dana bansos di-mark up sehingga ini korupsi dalam korupsi. 

"Penemuan yang terbaru ini kan juga bansos untuk orang cacat atau difabel itu juga dikorupsi. Makanya susah kita menyebutnya, ini makhluk manusia apa bukan," kata Koordinator Gerakan Indonesia Bersih itu. (esy/jpnn)

 

 

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler