jpnn.com, JAKARTA - Era digital saat ini mendorong masyarakat untuk bisa mengembangkan usaha atau mulai berbisnis secara online.
Namun, usaha jualan online juga tak semudah mengembalikan telapak tangan. Tentunya memiliki risiko dan rintangan.
BACA JUGA: Cerita Liestiani Anisa, dari Bisnis Online Shop Hingga Sukses Rintis Manajemen Artis
Tetapi, prinsip dasar agar bisa sukses ialah semangat dan kemauan. Sebab dengan kedua hal itu bisa mengantarkan kesuksesan berbisnis.
Hal inilah yang menjadi pegangan Asyifa Sakinah, pramugari cantik di maskapai internasional Kerajaan Arab, dalam menjalankan bisnis online.
BACA JUGA: Rere Setyawan Berbagi Rahasia Sukes Mengelola Bisnis Kosmetik Online Â
Wanita cantik kelahiran Sukabumi 1995 itu mengaku sudah bekerja di dunia penerbangan selama 9 tahun hingga saat ini.
Asyifa memulai kariernya pada 2012, di salah satu maskapai swasta Indonesia, lalu berpindah ke maskapai lainnya pada 2014-2017.
BACA JUGA: Punya Pacar Berilmu Bisnis, Nurhidayat Rambah Usaha Parfum
Ia juga sempat bekerja di private jet pada 2018-2019, hingga kemudian pindah lagi ke maskapai Internasional Kerajaan Arab Saudi pada 2019.
Namun sejak pandemi, ia harus mengikuti aturan pemerintah yakni Work From Home. Ia pun memilih untuk fokus dengan bisnisnya di bidang fesyen dan parfum.
"Kebetulan aku punya tim untuk berbagi tugas di bisnis yang aku jalankan sekarang, jadi aku tetap bisa fokus di kerjaan sebagai pramugari. Supaya keduanya lancar, intinya sering-sering komunikasi aja," ungkap Asyifa.
Menurut Asyifa, banyak perjuangan di awal memulai bisnis. Sebelum punya pegawai, ia sering kewalahan mengurus pesanan.
"Aku sampai pernah enggak tidur dua hari untuk packaging dan pengiriman, sampai sakit pun kami tetap jualan, beberapa kali salah bikin packaging," cerita Asyifa.
Cerita lainnya, Asyifa juga pernah memiliki pegawai yang melakukan kecurangan di belakangnya dan mengakibatkan kerugian besar.
Di balik semua perjuangan dan jerih payahnya, kesuksesan yang didapatkan Asyifa tentunya tak luput dari doa sang ibunda serta keinginan diri untuk lebih berkembang.
"Semua pencapaian yang aku dapatkan sekarang itu tak luput dari doa mama, kerja keras, rasa sakit , hinaan dan cacian orang yang menjadikan motivasi untuk lebih berkembang dan terus belajar supaya lebih maju," kenangnya.
Kini, wanita berdarah Sunda, Padang dan Arab itu bisa membahagiakan ibunya dengan mengajak keliling dunia dan setiap tahun mereka berdua selalu melakukan perjalanan umrah.
Ke depan, ia memiliki tekad mulia, yakni ingin membangun sebuah mesjid dan panti asuhan buat anak-anak yatim piatu.
Dari sinilah ia bisa belajar bahwa tak ada yang tak mungkin terjadi jika memang mau terus berusaha. Hal inlah yang menjadi pegangan hidup Asyifa.
"Jalani, jangan menyerah. Dalam bisnis, kita harus belajar dari setiap kegagalan, belajar untuk melakukan sesuatu lebih baik dari sebelumnya," pungkasnya. (ddy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian