jpnn.com, SURABAYA - Firman Halim, 16, putra pasangan Dita Oepriarto dan Puji Kuswati, sempat menangis dua kali di musala dekat rumah mereka, jelang melakukan aksi bom bunuh diri di gereja di Surabaya.
Wakil Ketua Takmir Musala Al Ikhlas di kompleks Perumahan Wisma Indah Khorihah yang menceritakan kejadian tersebut.
BACA JUGA: Polri Gerebek 13 Teroris, 4 Mati, Ini Cerita Lengkapnya
Khorihah mengaku masih ingat betul wajah Dita Oeprianto saat terakhir bertemu. Tepatnya saat salat Subuh berjaamah Minggu lalu (13/5). Di musala itu Dita dan dua anak laki-lakinya selalu melaksanakan salat berjamaah.
”Magrib, Isya, dan Subuh, Dita pasti salat di sini. Anaknya malah Duhur dan Asar juga (salat) di musala,” ujar pria 65 tahun tersebut, seperti diberitakan Jawa Pos.
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Bersikap Tegas Terhadap Pelaku Teror
Mereka selalu datang belakangan, seusai iqamah atau saat surah Al Fatihah dibacakan. Begitu juga halnya setelah salat, mereka langsung pulang. Tidak pernah duduk dulu ikut berdoa ataupun mengobrol dengan jamaah lain. Hal itu berlangsung bertahun-tahun. Jamaah lain sudah hafal.
Pada Kamis (10/5) Firman menangis setelah salat Subuh. Khorihah sempat mendengar sedikit bisikan Dita kepada anaknya. ”Sabar ya, Nak. Ikhlaskan,” ujar Khorihah menirukan ucapan Dita kepada Firman.
BACA JUGA: Cegah Terorisme, Seperti ini Pesan Mendikbud
BACA JUGA: Pernikahan Puji dengan Dita Oeprianto Tanpa Restu Orang Tua
Tak hanya sampai di situ, Sabtu (12/5) sesudah melaksanakan salat Magrib, warga melihat lagi Firman menangis. Dita pun memeluk anaknya dan mencoba menenangkan. Warga sebenarnya penasaran, tapi tidak berani menanyakan.
Diketahui, Dita Oepriarto, 47, dan istrinya, Puji Kuswati, 43, mengajak empat putra putrinya melakukan aksi bom bunuh diri. Empat anaknya yakni Yusuf Fadhil, 18; Firman Halim, 16; Fadhila Sari, 12; dan Famela Rizqita, 9. (gal/hen/ayu/rio/abi/c9/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wanita Bercadar Diamankan, Suaminya Teman Perwira Densus 88
Redaktur & Reporter : Soetomo