jpnn.com, JAKARTA - Steven Stallone August mengaku sempat dilanda kegalauan sebelum mendaftar sebagai sukarelawan medis yang mengurusi pasien COVID-19.
Dia takut tertulari COVID-19, karena tahu virus itu memang berbahaya. Namun, pengalaman mengurus pasien COVID-19, menjadi peristiwa langka yang tidak mau Stallone lewatkan.
BACA JUGA: Data 27-29 April 2020: Ada Tren Peningkatan Harian Pasien COVID-19 Sembuh
Hal itu diungkapkan Stallone dalam diskusi virtual yang diselenggarakan BNPB melalui akun Youtube BNPB Indonesia, Rabu (29/4).
Stallone lantas berpikir matang dan cermat, sebelum mendaftar. Hasilnya, dia mengalahkan rasa takut terhadap COVID-19. Dia mendaftar di Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
BACA JUGA: Peran Publik Makin Nyata, Jumlah Sukarelawan di Perang Lawan Corona Sebegini Banyaknya
"Waktu itu sempat berpikir, sih, takut ingin mendaftar, karena katanya berbahaya, ya. Namun, pada dasarnya saya sebagai perawat mengatakan, kapan saya bisa turun menangani wabah internasional? Mungkin sampai tua pun saya enggak bisa punya pengalaman. Jadi apa salahnya coba untuk maju," ucap Stallone.
Pria berkumis itu mengaku, mendaftar sebagai sukarelawan melalui informasi teman. Dia mendaftar saat memasuki gelombang tujuh.
BACA JUGA: Covid Hunter Polri, Siap Memburu PDP dan Pasien Positif Corona yang Masih Keluyuran
Tanpa disangka, Stallone diterima. Dia pun berangkat ke Jakarta melalui Surabaya pada 4 April 2020. Sebelum pergi ke Jakarta, Stallone mengantongi restu orang tua karena hal itu prasyarat menjadi sukarelawan medis.
"Kemudian daftar, seleksi administratif, berkas-berkas, dan yang paling penting surat izin orang tua," ucap dia.
Saat ini, Stallone tercatat sebagai sukarelawan medis. Dia bertugas sebagai perawat di bagian High Care Unit (HCU), RS Darurat Corona, Wisma Atlet.
Menurut Stallone, HCU ialah unit yang diperuntukkan pasien yang membutuhkan penanganan lebih dan butuh perhatian lebih. Unit HCU, ujar dia, ialah tempat pasien dengan perhatian khusus.
"Kegiatannya mulai dari monitor tanda-tanda vitalnya pasien, keluhan-keluhannya dia, penyakitnya dia, pemeriksaan swab dan segala macamnya," ucap dia. (mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan