jpnn.com, SURABAYA - Polda Jatim membentuk tim khusus penanganan covid-19 dengan nama Covid Hunter dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum).
Tim Covid ini terdiri dari pasukan dari Polda Jatim bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Jatim dan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Jatim, yang muncul pasca-penetapan PSBB Surabaya Raya.
BACA JUGA: Hari Pertama PSBB Surabaya Raya, Ada 20 Kasus Baru Covid-19
Tim dibentuk khusus untuk mencari dan menangkap orang yang masuk dalam katagori orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) atau bahkan pasien positif yang tidak menjalankan karantina.
Kapolda Jatim, Irjen Luki Hermawan mengatakan pembentukan tim itu karena meningkatnya angka kasus positif di Jatim.
BACA JUGA: Ini yang Terjadi di Surabaya, Satu Hari Sebelum PSBB
Diduga penyebarannya karena ada orang tanpa gejala (OTG) yang menjadi carrier
"Mereka yang PDP atau ODP akan kami amankan, karena banyak yang belum dinyatakan positif berkeliaran," kata Kapolda saat meluncurkan tim Covid Hunter di Mapolda Jatim, Surabaya, Selasa 28 April 2020 siang.
BACA JUGA: Tajir! Banyak Konglomerat Sewa Tempat Mewah Senilai Rp 69 Miliar ini Saat Pandemi Corona
Dia mengatakan, tim sudah dibekali biodata by name by addres setiap pasien yang rawat jalan dari rumah sakit rujukan.
Nantinya tim Covid Hunter melakukan pemantauan langsung ke rumah-rumah para pasien untuk memastikan terlaksananya protokol penanganan.
Contohnya, kata Luki, tim keamanan di check poin Bundaran Waru Cito menemukan satu pasien yang hendak masuk Kota Surabaya. Diketahui orang ini berasal dari Jakarta.
"Dia dari Jakarta dia ODP karena tidak kerasan akhirnya mau main ke saudaranya. Alhamdulillah tadi petugas menemukan itu. Makanya anggota kami menggunakan APD," tegasnya.
Tak hanya mencari dan menangkap pasien yang nekat keluyuran saja, tim ini juga dibekali alat penyemprot disinfektan. Tim ini dibentuk pasca-PSBB Surabaya ditetapkan. (ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia