jpnn.com, MEMPAWAH - Buaya di Sungai Mempawah, Kalbar, kembali menyerang warga, Minggu (14/5). Informasi ini langsung menyebar dan membuat warga tak ada yang berani mandi di sungai itu.
Ary Sandi, Mempawah
BACA JUGA: Berjibaku Selamatkan Harta, Malamnya Melahirkan, Alhamdulillah
Buaya di Sungai Mempawah sudah sering menyerang warga. Kali ini binatang carnivora itu nyaris membunuh dan memakan warga Jalan Boyan, RT 004/RW 003, Desa Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur.
Seekor buaya berukuran besar menyambar seorang ibu dan anak laki-lakinya ketika mandi tak jauh dari rumah korban, Minggu sore.
BACA JUGA: Siswi Diperkosa Delapan Kawannya Usai Pesta Kelulusan
Kapolres Mempawah AKBP Dedi Agustono, SIK melalui Paur Humas Ipda Imam Widhiatmoko mengatakan, penyerangan buaya bermula saat bocah enam tahun bernama Jastin dan ibu serta neneknya hendak pergi mandi sore.
“Saat sedang mandi di pinggiran sungai tersebut, tiba-tiba seekor buaya besar menyerang Jastin,” ungkap Imam, Senin (15/5) sore.
BACA JUGA: Enam Pelaku Penyiraman Air Keras Diringkus Polisi
Ibu dan neneknya panik melihat buaya menyerang Jastin. Mereka langsung menarik tangan bocah tersebut untuk melarikan diri dari pinggir Sungai Mempawah.
“Jastin menderita luka robek di tangan dan dada kanannya. Bahkan pipi kanannya juga luka. Beruntung korban tidak menderita cedera berat,” jelas Imam.
Imam mengimbau warga yang bermukim di pinggiran sungai untuk tidak mandi di bibir sungai. Apalagi Sungai Mempawah sudah tidak aman. Serangan buaya sangat membahayakan dan bukan baru kali ini menyerang warga.
“Kalau bisa, kita menyarankan warga menyedot air sungai atau ditampung saja dalam drum atau wadah lainnya. Mandinya di darat saja, agar buaya-buaya tak dapat menggapai,” tegas Imam.
Nasib serupa juga dialami Sumi, warga Jalan Boyan RT 26/RW 8. Saat itu dia sedang mandi pagi di tangga kayu pinggir sungai dekat rumahnya, Senin (15/5). Dia tak menyangka, buaya di Sungai Mempawah nongol dari belakang.
“Pagi itu sekitar jam 6 kurang, saya sedang mandi di pinggir sungai. Pada saat itu posisi saya membelakangi sungai. Pada saat saya mandi, tiba-tiba buaya itu muncul dari arah belakang dan menyambar betis saya,” ungkap Sumi yang mengaku masih trauma.
Sumi mengaku, buaya berukuran besar itu menggigit betisnya dan berusaha menyeret dirinya ke tengah sungai. Dia berusaha bertahan dengan memegang tali yang diikat di tangga tempatnya mandi.
“Saking kuatnya tarikan, saya menahan tali itu sekuat tenaga hingga kayu tangga itu sampai patah. Kalau saya lepaskan tali pegangan saya, mungkin saya terbawa ke tengah sungai,” ucapnya.
Setelah berusaha bertahan dengan pegangan tali, akhirnya buaya melepaskan gigitannya dan betis Sumi luka robek. Buaya tersebut berenang ke tengah sungai dan menghilang.
“Saya beruntung karena masih bisa menyelamatkan diri walaupun dengan betis belakang robek. Saat itu saya ditolong keluarga yang mau keluar rumah mencari sarapan. Keluarga saya itu menarik saya dari sungai ke daratan,” jelas Sumi yang betisnya masih dililiti perban.
“Saya tidak berani lagi mandi di sungai, biarlah air ditampung saja di tempat penampungan,” tutup Sumi.
Tokoh masyarakat Mempawah, Usman mengaku sudah lama warga mengetahui Sungai Mempawah banyak buayanya.
Sudah tidak heran melihat buaya berenang hilir mudik ke sana ke mari di Sungai Mempawah. Hanya saja tidak pernah mengganggu.
“Entah apa penyebabnya, sekarang buaya jadi beringas,” herannya.
Meskipun banyak buaya, sejak dulu masyarakat pesisir sungai mandi di sungai. Karena penghuni sungai itu tidak pernah mengganggu manusia.
“Sekarang kami jadi khawatir beraktivitas di pinggir sungai. Saya juga melarang anak-anak saya mandi di sungai lagi,” tegas Usman. (*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buaya Besar Ini Kabarnya sudah Dipotong-potong Warga
Redaktur & Reporter : Soetomo