Cerita tentang Jawilan Bu Ani dan Tas dari Yenny

Senin, 03 Juni 2019 – 09:30 WIB
Yenny Wahid menghadiri Debat Cawapres 2019, Jakarta, Minggu (17/3). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Aktivis Yenny Wahid mengaku punya kenangan tak terlupakan tentang mantan Ibu Negara Kristiani Herrawati alias Ani Yudhoyono. Pemilik nama asli Zannuba Ariffah Chafsoh itu bercerita tentang tas untuk istri Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

Usai menghadiri upacara pemakaman Bu Ani di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Minggu (2/6), Yenny menuturkan, dirinya pernah bertemu tokoh kelahiran 6 Juli 1952 itu pada peringatan detik-detik Proklamasi di Istana Negara pada 2017. Saat itu Bu Ani mengenakan tas hadiah dari Yenny.

BACA JUGA: Atun Sampai Menunda Mudik Demi Melihat Langsung Pemakaman Bu Ani Yudhoyono

“Bu Ani jawil saya, beliau pakai tas ulang tahun dari saya. ‘Eh, nih saya pakai lho tasnya’,” ujar Yenny menirukan respons Ibu Negara Keenam RI itu.

Kenangan Yenny soal Bu Ani adalah keramahannya. Yenny yang pernah menjadi staf khusus presiden di era pemerintahan SBY mengenal Bu Ani sangat ramah. Baca juga: Momen Pak SBY dan Bu Mega Bersalaman di TMP Kalibata

BACA JUGA: Cerita Annisa Pohan Bermimpi soal Isyarat Memo Minta CV Pepo

“Ketemu para stafnya menyapa, perlakukan dengan sopan. Bu Ani orang yang sangat punya keanggunan, beliau punya standar yang tinggi,” katanya.

Yenny mengaku sempat menjenguk Bu Ani menjalani perawatan di National University Hospital (NUH) Singapura. Hanya saja, Yenny tak bertemu langsung sehingga cuma berkomunikasi melalui video call.

BACA JUGA: Bu Ani yang Saya Kenal

“Saya jenguk, video call dengarkan suara beliau tegar bersemangat,” tutur Yenny. Baca juga: Bu Ani yang Saya Kenal

Menurutnya, Bu Ani tak pernah menyampaikan keluh kesahnya ketika berjuang melawan kanker. “Selalu menutupi, bahkan berterima kasih sudah dikunjungi,” kata Yenny.

Karena itu Yenny menganggap Memo -demikian Bu Ani biasa disapa orang-orang dekatnya- sebagai sosok luar biasa tangguh yang pantang menyerah. Yenny juga mengharapkan para pengidap kanker mencontoh daya juang Bu Ani agar mampu menjadi penyitas.

“Pasien penyintas kanker bilang bahwa memang kuncinya tawakal tetapi tetap berusaha. Seperti Bu Ani, pasrah tetapi tetap berikhtiar walupun ternyata karena penyakit yang menggerogoti itu kategori ganas sudah terlalu berat, sehingga badannya tak bisa menerima lagi,” ujar putri Presiden Keempat RI KH Abdurrahman Wahid itu.(jpc/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bacaan Surah Yasin dari Kapolri dan Kenangan tentang Bu Ani


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler