Cerita tentang Kekejaman Kim Jong-un: Eksekusi dengan Anjing Lapar dan Piranha

Rabu, 29 April 2020 – 16:36 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Foto: Antara/KCA/via REUTERS

jpnn.com - Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un terus menjauh dari sorotan publik. Setelah muncul terakhir kali pada 11 April lalu, cucu pendiri Korut Kim Il-sung itu tak terlihat lagi di depan umum sehingga memunculkan berbagai spekulasi.

Seiring spekulasi yang terus berkembang, kabar-kabar miring tentang tokoh yang memimpin Korut sejak akhir 2011 itu pun bermunculan. Kini, gaya hidup dan cara Jong-un memerintah pun jadi omongan.

BACA JUGA: Kisah tentang Gaya Hidup & Riwayat Penyakit Kim Jong-un Serta Pendahulunya

Jong-un dikabarkan sebagai sosok despot. Konon, putra mendiang Kim Jong-il itu sangat kejam tanpa pandang bulu.

Di antara korban kekejaman Jong-un adalah pamannya sendiri, Jang Song-thaek. Saat Kim Jong-il memerintah, Song-thaek merupakan pembantu yang setia bagi penguasa Korut itu.

BACA JUGA: Sudah Saatnya Siapkan Rencana Kontingensi Andai Kim Jong Un Meninggal Dunia

Namun, saat Jong-un menggantikan ayahnya pada pertengahan Desember 2011, Song-thaek mulai tersingkir dari lingkar kekuasaan. Jong-un tak menyukai Song-thaek.

Nahas bagi Song-thaek. Pada 2013, Jong-un memerintahkan eksekusi terhadap Song-thaek atas dasar tuduhan mengkhianati negeri.

BACA JUGA: Masih Percaya Kabar Kim Jong-un Kritis? Coba Simak Analisis Menteri Korsel Ini

Cara eksekusi terhadap Song-thaek pun tak lazim. Song-thaek ditelanjangi, lantas dikurung dalam kandang berisi 120 anjing kelaparan.

Kabar tentang kekejaman Jong-un itu pertama kali muncul di media Tiongkok, namun belum ada konfirmasinya. Meski demikian, itu bukan satu-satunya cerita tentang kebengisan Jong-un.

Ada pula cerita lain tentang kekejaman Jong-un. Bisa jadi film James Bond bertitel The Spy Who Loved Me menginspirasi Jong-un  tentang cara mengeksekusi orang yang tak dia suka.

Seorang jenderal Korut yang dituduh menyusun skenario kudeta, dilemparkan ke kolam yang dipenuhi ikan piranha. Sebelum dijadikan santapan piranha, jenderal nahas itu dipotong lengannya dan dilukai dadanya terlebih dahulu agar darah yang mengucur mengundang keganasan hewan air pemakan daging tersebut.

Jong-un memamerkan kekejamannya tak lama setelah memegang tampuk kekuasaan Korut. Pada 2012, dia memerintahkan eksekusi terhadap Wakil Menteri Angkatan Darat Korut Kim Chol.

Pembunuhan itu didasari tuduhan bahwa Kim Chol dikabarkan mabuk saat masa berkabung atas kepergian Kim Jong-ill pada 17 Desember 2011. Cara mengeksekusi Kim Chol pun sensasional, yakni meledakannya menggunakan mortir.

Jong-un juga memerintahkan eksekusi terhadap lingkaran dekatnya, yakni Kepala Staf Umum Tentara Rakyat Korea Ri Yong-ho. Eksekusi itu didasari tuduhan bahwa Yong-ho merupakan lingkaran dekat Song-thaek.

Kabarnya, Jong-un dalam kondisi mabuk berat saat memerintahkan eksekusi terhadap dua pembantu pamannya pada 2013 itu. Sosok ‘chubby’ itu memang demen minuman keras, bahkan menghabiskan puluhan juta dolar AS (USD) demi membeli khamar bermerek.

Jong-un juga memerintahkan pembunuhan terhadap saudaranya sendiri, Kim Jong-nam di Kuala Lumpur International Airport pada 2017. Peristiwa itu pun jadi insiden internasional.

Eksekusi terhadap Jong-nam melibatkan dua wanita warga negara lain, yakni Doan Thi Huong dari Vietnam dan Siti Asiyah asal Indonesia. Jong-nam dibunuh dengan menggunakan cairan kimia yang disemprotkan ke wajahnya.(star/ara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler