jpnn.com, JAKARTA - Jajaran Dewan Pimpinan Nasional Partai Gelombang Rakyat (DPN Partai Gelora) Indonesia menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (20/7).
Pertemuan yang sedianya diagendakan selama setengah jam sejak pukul 15.45 WIB itu memanjang hingga pukul 16.45 karena dua belah pihak larut dalam obrolan.
BACA JUGA: Pemerintah Akui Gelora, Anis Matta Temui Jokowi di Istana
Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta menemui Presiden Jokowi dengan mengajak sejumlah pengurus teras parpolnya. Di antaranya adalah Fahri Hamzah (wakil ketua umum) dan Mahfuz Sidik (sekretaris jenderal), Achmad Rilyadi (bendahara umum), Deddy Mizwar dan Ratih Sanggarwati.
Menurut Mahfuz Sidik, dalam pertemuan itu Anis Matta memperkenalkan jajaran DPN Partai Gelora di hadapan Presiden Jokowi yang didampingi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
BACA JUGA: Saran Anis Matta untuk Pemerintah soal Pendekatan Geopolitik Guna Hadapi Dampak COVID
“Pak Anis Matta menyampaikan bahwa Partai Gelora Indonesia sudah resmi menjadi partai politik dengan keluarnya SK Menkum HAM pada 2 Juni 2020 dan mengenalkan jajaran pimpinannya kepada Presiden,” ujar Mahfuz, Selasa (21/7).
Mantan ketua Komisi I DPR itu menambahkan, obrolan antara Presiden Jokowi dengan jajaran DPN Partai Gelora berlangsung akrab dan diselingi canda. Ustaz Mahfuz -panggilan akrabnya- menuturkan, Presiden Jokowi memulai sambutannya dengan curhat bahwa dalam tiga bulan berat badannya sudah turun 3 kilogram.
BACA JUGA: Fadli Zon Sebut Fahri Hamzah Calon Konglomerat
“Sementara Pak Fahri tampak makin gemuk. Kata Presiden itu karena pak Fahri sudah jarang bicara politik lagi. Banyak yang kangen dengan suara Pak Fahri, saya juga kangen,” kata Mahfuz menirukan pernyataan Jokowi.
Selanjutnya, kata Mahfuz melanjutkan ceritanya, Fahri mencoba menjelaskan kenapa berat badannya naik. Fahri di hadapan Presiden Jokowi mengaku sedang belajar berbisnis karena statusnya bukan lagi pejabat negara, melainkan cuma warga biasa,
“Jadi warga biasa lebih happy. Dan sepertinya banyak warga yang bertambah berat badannya gara-gara lockdown, tetapi Pak Presiden justru turun berat badannya,” sambung Mahfuz menirukan kelakar Fahri di depan Jokowi.
Pertemuan dengan suguhan wedang jahe itu juga membahas hal serius. Semisal, Presiden Jokowi menceritakan sulitnya manajemen krisis yang dialami semua negara termasuk Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19.
“Presiden berusaha terus mencari informasi dan belajar hal-hal baru dalam menangani krisis ini,” kata Mahfuz.
Anis pun urun rembuk. Mantan wakil ketua DPR itu menyarankan agar Presiden Jokowi mengonsolidasikan para ilmuwan sehingga pengambilan keputusan oleh pemerintah benar-benar berbasis saintifik.
“Saran Pak Anis adalah jangan sampai kalangan ilmuwan justru melempar pandangannya langsung ke publik yang bisa beragam dan menimbulkan kebingungan dan kecemasan. Bagaimanapun pandemi Covid-19 merupakan sarana partarungan supremasi dan eksistensi antara kekuatan-kekuatan global dan kawasan,” kata Mahfuz.
Mengutip pernyataan Anis di depan Jokowi, Mahfuz mengatakan bahwa banyak negara mengisolasi diri termasuk Indonesia. Ternyata justru dari isolasi itulah kemampuan Indonesia terlihat.
“Indonesia relatif bisa mandiri dan berpeluang lebih kuat,” ujar Mahfuz menirukan Anis.
Ternyata pernyataan Anis dibenarkan Presiden Jokowi. “Pak Presiden menyebut ketergantungan kita saat ini pada komoditas impor hanya sekitar 13 persen, artinya itu punya kekuatan besar untuk makin mandiri,” kata Mahfuz mengutip tanggapan Jokowi.
Ternyata baik Presiden Jokowi ataupun jajaran DPN Partai Gelora terlibat dalam obrolan yang asyik. Sampai-sampai agenda pertemuan yang seharusnya cuma setengah jam pun menjadi satu jam.
“Pertemuan semula diatur 30 menit tetapi memanjang sampai satu jam. Itu pun setelah Mensesneg tampak melihat jam tangannya, sementara Presiden Jokowi masih menikmati cerita Fahri,” tutur Mahfuz.
Tak lupa, jajaran DPN Gelora juga berfoto bersama Presiden Jokowi. Fahri juga mengambil ponselnya lalu minta foto we-fie bersama Presiden Ketujuh RI tersebut.
“Mensesneg hanya geleng-geleng kepala sambil senyum melihat Presiden Jokowi tak bisa menghindar dari cegatan foto selfie Fahri Hamzah,” pungkas Mahfuz.(mg10/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan