Targetnya, semakin banyak siswa yang direkrut menjadi duta AIDS, para siswa bisa menularkan ilmunya kepada teman-temannya di sekolah atau lingkungannya masing-masing tentang bahaya HIV/AIDS dan upaya pencegahannya
BACA JUGA: DPRD Usulkan Penghentian Pemberian IMB
"Ini efektif, dan sasaran ini mengena dengan penyuluhan yang mereka gunakan dengan cara mereka sendiri," ujar Sekretaris KPAK Jakarta Pusat Amiruddin Halik.Dijelaskan, program Jakarta Stop AIDS digelar sejak 2009 lalu dan terus berlanjut hingga saat ini
BACA JUGA: Selewengkan Bansos, Mantan Dewan PKS jadi Terdakwa
"Untuk tahun kemarin diikuti 30 siswa dan ke depan akan bertambah lagiDalam program Jakarta Stop AIDS, para pelajar yang menjadi sasaran berusia antara 12 tahun hingga 18 tahun
BACA JUGA: Ruangan Pesawat Panas, Penumpang Batavia Protes
Tujuannya, memberikan penyadaran akan resiko bahaya HIV/AIDSAwalnya setiap duta memberikan selembar kertas lalu sambil ngobrol-ngobrol atau bisa sambil kongkow (nongkrong) memberikan informasi akan bahaya HIV/AIDS tersebut."Setelah pemberian informasi itu kami akan ambil data dari lembaran kertas yang telah diisi oleh pelajar yang menjadi sasaran tadiTentunya melalui pertanyaan yang sudah terteraKarena pelajar itu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi," tambah Amiruddin.
Program Manager Yayasan Cinta Anak Bangsa Petrus Sumardiyono menambahkan, dalam program Jakarta Stop AIDS, pelajar juga diberikan pemahaman secara utuh terkait bahaya dan resiko tinggi jika seseorang menggunakan narkotika suntik"Semua pelajar dapat mengerti dengan benar apa itu HIV/AIDS dan bahayanya bagi kelangsungan hidup manusiaDan kegiatan serupa akan dilakukan sampai tahun 2014," pungkasnya(ibl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 35 Pohon Tumbang, Jakarta Macet Total
Redaktur : Tim Redaksi