jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan langsung menggelar rapat tertutup dengan Asisten Pembangunan DKI pascainsiden ambruknya cetakan penahan beton proyek Jalan Tol Becakayu, Selasa (20/2).
Hal ini untuk memetakan proyeK yang berada di bawah Pemprov DKI.
BACA JUGA: Sudah 5 Kecelakaan Proyek, Waskita Harus Tanggung Jawab
"Tadi pagi, saya rapat khusus dengan Asisten Pembangunan, dan juga dengan pihak-pihak yang memiliki kaitan dengan proyek-proyek infrastruktur di Jakarta," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat.
Anies mengatakan, dalam diskusi itu pihaknya mengevaluasi sekaligus membicarakan mekanisme pengawasan proyek pembangunan di Ibu Kota.
BACA JUGA: Sering Celaka, Proyek Infrastruktur Dihentikan Sementara
Dia menekankan, semua mekanisme pengawasan harus diperketat mengingat di Ibu Kota sudah empat kali kecelakaan kerja dalam proyek pembangunan.
Lebih lanjut, kata Anies, kontraktor proyek juga harus mematuhi aturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).
BACA JUGA: Tiang Grider Tol Becakayu Roboh, Nyawa Rakyat Dihargai Murah
Di samping itu, harus dipetakan di wilayah DKI mana proyek yang merupakan milik Pemprov DKI.
"Jadi kami harus kaji. Mana wilayah Pemprov DKI, mana wilayah PUPR," jelas Anies.
Saat disinggung apakah proyek Jalan Tol Becakayu merupakan milik DKI, Anies mengaku bukan wewenang DKI. Dengan begitu, Pemprov DKI enggan terlibat untuk melakukan penanganan dalam insiden tersebut.
"Kalau itu proyek (milik) kami, langsung (ditindaklanjuti). Karena ini (di luar kewenangan Pemprov), nanti kami tunggu dulu," tandas Anies. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Berharap Proyek LRT Tak Disetop Pusat
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga