jpnn.com, BOGOR - Corporate Forum for Community Development (CFCD) tengah merintis terbentuknya Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bagi para corporate social responsibility (CSR) officer.
Sekjen CFCD Nurul Iman mengatakan, untuk mewujudkan hal itu perlu disusun kurikulum pelatihan yang menunjang.
BACA JUGA: Penjualan Baja Krakatau Steel Naik 30 Persen
“Termasuk mengadakan kegiatan pelatihannya yang saat ini sudah mencapai angkatan ke-66 untuk training basic dengan jumlah peserta 14 orang yang merupakan perwakilan dari sepuluh perusahaan terkemuka di tanah air,” kata Nurul, Kamis (19/4).
Dia menambahkan, training itu digelar di Fave Hotel, Bogor, Jawa Barat, 17-20 April 2018.
BACA JUGA: Kartu NPWP Bisa Jadi Uang Elektronik
Beberapa perusahaan yang ambil bagian adalah PT JOB Pertamina Talisman Jambe Merang, PT Multi Harapan Utama, PT Kaltim Daya Mandiri, PT Pertamina Hulu Energi, PT Astra Honda Motor, PT Indonesia Power, PT Pertamina Gas, PT J Resorces, PT Antam, dan CV Anugrah Bungsu.
Sementara itu, CSR Departmen Head PT Indocement Tunggal Perkasa unit Citeureup Aditya Purnawarman mengatakan, untuk menghasilkan CSR officer yang mumpuni diperlukan keselarasan antara tujuan yang ingin dicapai perusahaan dengan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
BACA JUGA: KEK Tanjung Sauh Bakal Disahkan Sebelum Juli 2018
“Seorang CSR officer harus merespons cepat akan keluhan yang datang dari masyarakat dan stakeholder perusahaan lainnya,” kata Aditya.
Salah satu peserta training perwakilan dari Astra Honda Motor (AHM) Agus Subagja mengatakan, durasi training yang cuma empat hari dirasa kurang.
“Sebab, begitu banyak materi baru yang sangat menarik harus dipelajari para peserta dalam memperbaiki kinerja perusahaan. Khususnya yang berkaitan dengan hubungan baik dengan masyarakat maupun instansi pemerintah,” kata Agus.
Hal yang sama juga dikatakan Hanna, perwakilan peserta dari Pertamina Hulu Energi.
Dia mengatakan, materi yang ada dalam training sangat bagus. Namun, dia berharap dengan digelarnya training bagi para CSR officer, berbagai kasus yang dialami oleh berbagai perusahaan dalam membina hubungan baik dengan masyarakat dapat didiskusikan lebih lanjut dan mendalam dengan peserta training lainnya.
“Dengan demikian diperoleh solusi yang lebih baik lagi dalam menyelesaikan berbagai isu, termasuk konflik atau persoalan di perusahaan,” ujar Hanna. (jos/jpnn).
BACA ARTIKEL LAINNYA... IIMS 2018: Harga Honda PCX Hybrid Pertama di Indonesia
Redaktur & Reporter : Ragil