jpnn.com, BATAM - Director Managing Panbil Group, Johanes Kennedy mengungkapkan persiapan Kawasan Ekonomi Khusus / KEK Tanjung Sauh mengalami kemajuan.
Jika tak ada halangan, pengesahan KEK Tanjung Sauh ditargetkan sebelum Juli nanti.
BACA JUGA: Sipir Temukan Sabu-Sabu dari Lemari Napi Warga Malaysia
Menurutnya, secara prinsip Kementrian Koordinator Perekonomian dalam pertemuan dengan Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo dan Wali Kota Batam Muhammad Rudi sudah menyetujui KEK Tanjung Sauh.
Jika disahkan nanti, KEK ini akan menjadi KEK pertama di Batam atau ke dua di Kepri setelah Galang Batang Bintan.
BACA JUGA: BNNP Kepri Berhasil Tangkap Kurir 3,2 Kilogram Sabu-Sabu
"Diharapkan sebelum Juli di sahkan KEKnya, mudah-mudahan," kata Johanes di Best Western Panbil, Kamis.
Dia mengatakan, di Batam kawasan yang paling depan untuk disegerakan menjadi KEK adalah KEK Tanjung Sauh. Karena, dokumen persiapannya sudah diterima oleh Kemenko Perekonomian dan sudah dirapatkan.
BACA JUGA: Disdik Kota Batam: Pencegahan Narkoba Masuk Kurikulum
Jika dibandingkan dengan kawasan lain seperti Nongsa Digital Park baru tahap pengajuan. "Sekarang KEK Tanjung Sauh dalam tahap proses penyeklesaian perizinnya," ucapnya.
Sebelum di sahkan, dia mengaku tim dari Dewan Kawasan Nasional terlebih dahulu akan melihata apa saja syarat yang masih harus dilengkapi oleh kawasan tersebut. "Tapi prinsipnya sudah lengkap semua," imbuhnya.
Di Tanjung Sauh, lanjut Johanes, akan ada tiga kegiatan yakni Container Boat (pelabuhan peti kemas), Jembatan Batam Bintan dan Kawasan Industri. Pembangunan pelabuhan peti kemas akan dikejasamakan dengan pihak ketiga.
"Kawasan industrinya nanti akan menarik industri-industri dari Cina, Jepang, Korea. Industri ini pada mau masuk, sebelum mereka masuk kan kita kelarkan dulu pelabuhan serta infrastrukturnya di dalam, jembatan kita sambungkan. Untuk kawasan industri sudah tidak ada masalah," paparnya.
Dia mentakan, sebelumnya Panbil Group, Pelindo, Pemprov Kepri dan BP Batam menggelar penandatanganan MoU pembangunan pelabuhan kontainer Tanjungsauh di Hotel Best Western Panbil, Sabtu (24/3). Untuk phase pertama rencananya akan dimulai Juni mendatang dengan nilai anggaran pembangunan sekitar Rp 13 triliun.
Dia mengatakan, ada beberapa perusahaan yang terlibat konsorsium pembangunannya. Yang sudah pasti adalah Panbil, Pelindo dan CCC company Tiongkok. Tetapi tidak menutup kemungkinan masih ada perusahaan nasional lainnya.
"Setelah MoU ini, harapan kita langsung ada MoU dengan perusahaan konsorsium. Ini untuk mempercepat pembangunannya," katanya.
Untuk tahap awal rencananya akan dibangun jembatan dari Batam ke Tanjungsauh. "Jadi jembatan Batam-Bintan ini dan proyek Tanjungsauh ini tidak terpisah," tambahnya.
Saat ini pihaknya masih menunggu sikap dari KemenPUPR mengenai skema pendanaannya. Termasuk opsi-opsi pengelolaan Tanjungsauh nantinya.
"Misalnya, apakah Tanjungsauh nanti pengusaha lokal dan nasional yang kelola tetapi CCCC pemilik, atau sama- sama semua pengelola, ini masih terus kita bahas," katanya.
Dia berharap dukungan dari semua pihak agar semua persyaratan segera diselesaikan. "Kalau persyaratan sudah hampir rampung. Bahkan Amdal sudah selesai," katanya. (adi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Parah, Pelajar Disediakan Kamar Khusus Untuk Konsumsi Sabu
Redaktur & Reporter : Budi