jpnn.com, BALI - PT CGBio Neoregen Indonesia (CGBio) menggelar seminar "Meet the Master in Bali 2024" yang dilaksanakan di Hotel Grand Mercure Seminyak Bali beberapa waktu lalu.
Seminar itu dihadiri lebih dari 100 profesional medis dari Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Selatan.
BACA JUGA: CGBio Akan Berikan Pendidikan Bedah Plastik Bagi Staf Medis di Nulook
Mereka mempraktikan teknik prosedur perawatan kulit terkini.
CEO CGBio Hyun-seung Yu mengatakan seminar ini memiliki makna penting karena menyediakan platform untuk berbagi teknik dan tren pengobatan estetika terkini dengan para profesional medis di seluruh dunia.
BACA JUGA: Bidik Pasar Estetika Indonesia, CGBIO Kenalkan Neogreen
Mereka memamerkan keunggulan produk melalui demonstrasi langsung
"Kami akan terus mempromosikan teknologi pengobatan estetika Korea Selatan dan berupaya memberikan solusi kecantikan sesuai kebutuhan masing-masing pasien," kata Hyun-seung dalam siaran persnya, Minggu (13/10).
BACA JUGA: Ada Metode Baru dari CGBio untuk Penggunaan Efektif Pengganti Tulang
Seminar itu merupakan ajang akademis global yang diselenggarakan oleh CGBio.
Seminar itu menghadirkan sejumlah pakar internasional untuk berbagi pengalaman dan tren terbaru dalam estetika.
Mereka bertukar pikiran dengan teknik perawatan kulit terkini, seperti filter hingga tanam benang.
Semisal Dr. Choi Moon-seop, CEO Graceonyoung Plastic Surgery Clinic berbagi pengetahuan terkait dengan prosedur Fat Graft menggunakan dengan Cellunit SVF untuk peremajaan wajah.
Sementara itu, Dr. Erivan Perez Montilla dari Dorsia Clinic, Portugal membahas materi revolusi pengobatan estetika dengan Hydroxpypatite hybrids.
Kemudian Dr. Choi Wonseok dari V Plastic Surgery memaparkan tren terkini dalam menggabungkan berbagai prosedur minimal invasif seperti botulinum toxin, filler, dan benang.
Di sisi lain, peserta juga mendapatkan kesempatan langka untuk menyaksikan langsung demonstrasi prosedur perawatan di klinik NULOOK.
Klinik ini memberikan perawatan estetika berkualitas tinggi, sesuai standar K-beauty, yang semakin populer di Indonesia dan Asia Tenggara. (ddy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pentingnya Continuity of Care Bagi Pasien, Harus Ditangani Profesional Medis
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian