JPNN.com

Chatbot AI Tiongkok DeepSeek Sedang Populer, Ratusan Perusahaan Ketakutan

Minggu, 02 Februari 2025 – 13:00 WIB
Chatbot AI Tiongkok DeepSeek Sedang Populer, Ratusan Perusahaan Ketakutan - JPNN.com
Banyak perusahaan memblokir DeepSeek. Foto: deepseek

jpnn.com - Di tengah popularitas DeepSeek, ratusan perusahaan di seluruh dunia melarang pegawainya menggunakan chatbot kecerdasan buatan (AI) buatan Tiongkok tersebut.

Financial Post, Kamis (30/1), melaporkan kepala bagian teknologi perusahaan keamanan siber Armis Inc, yang berbasis di Amerika Serikat, Nadir Izrael menyatakan bahwa ratusan perusahaan, terutama yang terkait dengan pemerintah, memblokir akses DeepSeek.

BACA JUGA: Chatbot AI Buatan Tiongkok Populer di Google Play Store dan Apple App Store

Menurut Nadir, perusahaan-perusahaan tersebut menilai ada potensi ancaman kebocoran data ke pemerintah Tiongkok.

Nadir mengatakan 70 persen klien Armis mengajukan pemblokiran akses ke chatbot DeepSeek.

BACA JUGA: AI Janus Pro Busetan DeepSeek Diklaim Lebih Canggih dari ChatGPT

"Kekhawatiran terbesar ialah potensi kebocoran data model AI ke pemerintah China. Anda tidak tahu ke mana perginya informasi Anda," kata Nadir Izrael.

Hal serupa juga disampaikan Netskope Inc, layanan yang digunakan perusahaan untuk membatasi akses pegawainya ke website tertentu.

BACA JUGA: Italia Tutup Akses AI DeepSeek Buatan China, Takut Kebobolan?

Sebanyak 52 persen klien Netskope juga mengajukan pemblokiran akses DeepSeek.

Popularitas DeepSeek baru-baru ini meningkat hingga membuat aplikasi tersebut menempati posisi teratas di App Store dan Play Store.

Di sisi lain, muncul kekhawatiran mengenai keamanan data di aplikasi tersebut, karena DeepSeek menghimpun dan menyimpan data di server mereka yang berada di China.

Oleh karena itu, banyak pihak menilai potensi data akan bocor ke pemerintah Tiongkok.

Aplikasi DeepSeek menjadi chatbot alternatif ChatGPT yang didukung oleh model V3 buatan Cina.

Pengguna dapat memakai chatbot itu untuk menganalisis berkas, menjawab pertanyaan, dan mendapatkan informasi dari web.

Aplikasi gratis itu juga memungkinkan pengguna mengunggah berkas dan menyinkronkan riwayat obrolan di seluruh perangkat.

Meskipun DeepSeek menguasai posisi teratas untuk saat ini, ia harus mencapai 300 juta pengguna mingguan untuk menyalip ChatGPT OpenAI.

DeepSeek dilaporkan mendapat banyak perhatian dari industri dalam beberapa hari terakhir.

Startup seperti Perplexity dan Gloo – perusahaan baru milik mantan CEO Intel Pat Gelsinger – sudah mengintegrasikan DeepSeek untuk penggunaannya. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Chatbot AI Aivia, Solusi Inovatif untuk Bisnis Modern


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler