Chaves: Sekutu Ingin Kuasai Minyak Libya

Senin, 21 Maret 2011 – 08:20 WIB

TRIPOLI - Serangan pasukan sekutu atas nama resolusi PBB, ke Libya mendapat reaksi beragam dari dunia internasionalLiga Arab menyebut tindakan tersebut tidak tepat untuk mencari solusi atas krisis Libya.

"Apa yang terjadi di Libya berbeda dengan tujuan pemberlakuan zona larangan terbang

BACA JUGA: Kadhafi Bakal Persenjatai Warga Sipil

Dan apa yang kita perlukan adalah melindungi warga sipil dan bukan membombardir mereka," ujar Sekretaris Jenderal Liga Arab, Amr Musa kepada wartawan, seperti dilansir Agence France Presse


Sebelumnya, 12 Maret, Liga Arab mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memberlakukan zona larangan terbang kepada Libya dan menyatakan bahwa Muammar Kadhafi telah kehilangan legitimasinya, setelah menyebut para demonstran berencana untuk menjatuhkan dirinya.

Kecaman serupa juga diungkapkan Presiden Venzuela Hugo Chavez

BACA JUGA: Waspadai Makanan Impor dari Jepang

Dia menuduh serangan Amerika Serikat dan sekutu Eropanya bertujuan untuk merebut minyak yang dimiliki Libya


Sekutu Chavez dan guru ideologi mereka Fidel Castro juga menyatakan keprihatinan yang sama, sebelum serangan pertama dilancarkan

BACA JUGA: Keluarga Istana Bahrain pun Terbelah

Para pemimpin garis kiri seperti Bolivia dam Nikaragua juga menuduh negara berkuasa melakukan intervensi atas krisis Libya dan mengincar minyaknya

Chavez, yang menjadi sekutu dekat Muammar Gadhafi, menyatakan perlunya mediasi untuk mencari solusi atas krisis LibyaDia juga menyebut bahwa tindakan intervensi Amerika Serikat, Prancis, dan sekutunya "menjijikkan?.

"Jatuhnya lebih banyak korban, akan mengakibatkan perang lebih besarMereka (AS dan sekutunya) adalah jagonya perang," tandas Chavez"Sangat tidak bertanggungjawabDan dibalik itu semua adalah kepentingan AS dan sekutu Eropanya," tegas Chavez.

"Mereka ingin menguasai minyak LibyaNyawa rakyat Libya tidak mereka pikirkan," tambah Chavez"Sangat menyedihkan bahwa, sekali lagi, kebijakan suka berperang Dinasti Yankee (AS) dan sekutunya kembali diberlakukanDan menjijikannya lagi PBB justru mendukung perangPBB lebih memilih menyetujui pemberlakuan resolusi daripada membentuk komisi untuk dikirim ke Libya," katanya

Bertindak atas dasar resolusi Dewan Keamanan PBB, jet tempur Prancis melepaskan tembakan kepada pasukan Kadhafi, Sabtu (19/3)Sementara kapal perang Amerika Serikat dan Inggris meluncurkan rudal mereka ke pangkalan militer Libya beberapa jam kemudian

"Kami tahu apa yang akan terjadiBom, bom, perang, dan semakin banyak korban jatuh," papar Chavez dalam pidatonya yang disiarkan melalui televisi di Caracas.

Sementara, Iran juga memperingatkan rakyat Libya untuk tidak percaya dengan "niat baik" kekuatan barat untuk membela mereka menyerang pasukan KadhafiMenurutnya, tujuan utama AS dan sekutunya adalah memperluas neo kolonialisme terhadap negara kaya minyak tersebut

Teheran telah menyatakan dukungannya terhadap perlawanan rakyat Libya terhadap pemerintah dan menyebutnya sebagai kebangkitan Islam di dunia ArabNamun sebagai musuh besar Amerika Serikat, yang telah menginvasi dua negara tetangganya, Iraq dan Afghanistan, menaruh kecurigaan intervensi militer Barat di Libya.

"Catatan sejarah dan aksi negara-negara berkuasa dalam menginvasi negara lain menunjukkan bahwa setiap tindakan mereka (AS dan sekutunya) selalu mencurigakan," terang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Iran, Ramin Mehmanparast seperti dikutip kantor berita ISNA.(cak)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lokasi Kapal RI Belum Terdeteksi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler