China State Unggulkan PT Brantas Abipraya untuk Kerja Sama Investasi dan Infrastruktur

Selasa, 09 Juli 2024 – 10:44 WIB
China State Construction Engineering Corporation Ltd. (CSCEC) melakukan kunjungan ke PT Brantas Abipraya jalan Letjen Pandjaitan, Cawang, Jakarta Timur, Senin (8/72024). Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - China State Construction Engineering Corporation Ltd. (CSCEC) melakukan kunjungan ke PT Brantas Abipraya jalan Letjen Pandjaitan, Cawang, Jakarta Timur, Senin (8/72024).

Kedatangan CSCEC ini adalah bagian dari kunjungan persahabatan antara kedua belah pihak dalam rangka menggalang dan mensinergikan badan usaha kedua belah pihak, untuk pembangunan infrastruktur yang ada di Indonesia, terutama proyek proyek pemerintah yang sedang atau akan berjalan.

BACA JUGA: Usut Kasus Korupsi Pembangunan Gedung Pemerintahan, KPK Periksa eks GM Brantas Abipraya

Dalam pertemuan ramah tamah itu PT Brantas Abipraya diwakili Direktur Operasi II Muhammad Toha Fauzi dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Suradi, SVP Marketing Mustofa, dan SVP Pembiayaan Dandung.

Sementara dari CSCEC sebagai leader pertemuan diwakili oleh Li Yong Ming (Vice President/Party Member dari CSCEC (holding), dan diikuti oleh pimpinan anak perusahaan China State Construction Engineering Corp. Ltd. International (CSCEC International), pimpinan China Construction Fourth Engineering Division Corp. Ltd. (CSCEC-4) dan pimpinan Kantor Perwakilan CSCEC Indonesia.

BACA JUGA: BNI Syariah Salurkan Dana Rp 200 miliar untuk PT Brantas Abipraya

Kedua belah pihak menyepakati kelanjutan hubungan pekerjaan dan investasi dalam rangka pembangunan berkesinambungan antar kedua belah pihak.

Li Yong Ming dalam pertemuan menyampaikan kepada Muhammad Thoha Fauzi selaku direktur operasi II PT Brantas Abipraya untuk mendorong Brantas Abhipraya melakukan kerjasama Proyek Investasi di bidang infrastruktur.

BACA JUGA: Mahasiswa Teknik UMS Gelar KKL ke PT Brantas Abipraya

Sementara di satu pihak CSCEC mempunyai pengalaman yang cukup banyak untuk investasi infrastruktur dan juga mempunyai sumber modal yang besar serta teknologi baru hijau dan teknologi konstruksi yang terdepan.

Dan di pihak Brantas mempunyai pengalaman di proyek-proyek di Indonesia seperti bendungan, jalan tol, dan infrastruktur lain beserta tenaga kerja lokal yang andal.

"Meski Brantas Abhipraya bukan BUMN terbesar di Indonesia. Tetapi PT Brantas Abipraya adalah perusahaan BUMN yang paling sehat diantara BUMN lainnya," kata Toha Fauzi dalam sambutannya.

"Karena itu, kami mengajak CSCEC untuk berkolaborasi dalan mendapatkan proyek proyek investasi, infrastruktur dan KPBU di Indonesia," katanya.

Di lain kesempatan, Suradi selaku Direktur Keuangan juga menyambut baik tawaran kerjasama dari orang No 2 di China State itu.

"Saya sangat gembira ketika dipercaya oleh CSCEC dalam kerjasama khususnya bidang investasi dan infrastruktur modern yang teknologinya dipunyai oleh CSCEC," ungkap Suradi.

Fatchurrohman Nugroho selaku mitra partner CSCEC di Indonesia yang ikut hadir dalam pertemuan itu menyampaikan Brantas Abipraya di era dirut Sugeng Rochadi sangat agresif ekspansi melebarkan sayapnya dalam proyek proyek besar di Indonesia .

"Kami sangat berharap kerjasama Brantas Abipraya dan CSCEC ini menjadi langkah penentu kerjasama ke depan yang lebih cepat dan terukur bagi pembangunan di Indonesia," harap Fathur

CSCEC adalah grup investasi dan konstruksi terbesar di dunia, dengan lini bisnis yang mencakup investasi dan pengembangan (pengembangan real estate, pembiayaan konstruksi, operasi kepemilikan), konstruksi teknik (konstruksi bangunan, konstruksi infrastruktur), survei dan desain, serta lini bisnis baru (konstruksi hijau, konservasi energi dan perlindungan lingkungan, serta e-commerce), sehingga membentuk sebuah grup dengan lima pilar utama yaitu, "Desain, Konstruksi Bangunan, Infrastruktur, Real Estate, dan Bisnis Luar Negeri”.

Selama lebih dari 40 tahun beroperasi secara internasional, CSCEC telah membangun lebih dari 8.000 proyek di lebih dari 140 negara dan wilayah.

"Kami telah berhasil membantu pemilik proyek untuk menggunakan pembiayaan China dalam proyek-proyek infrastruktur besar seperti Jalan Tol Peshawar-Karachi di Pakistan dan Proyek Jalan Tol Sri Lanka bagian Selatan, dan pemindahan ibukota Mesir," ujarnya.

"Tahun ini menandai tahun kedua puluh kami beroperasi di Indonesia. Di mana kami telah terlibat dalam Jalan Tol Medan – Kualanamu, Jalan Tol Manado - Bitung, Gedung Oasis Twin Towers, dan lainnya," imbuhnya.

Mereka juga telah berpartisipasi dalam pembangunan lebih dari 80 proyek, yang mencakup berbagai bidang profesional seperti konstruksi bangunan, infrastruktur, industri, dan lainnya.

"Semua pekerjaan tersebut mendapat pujian dari Presiden Joko Widodo, pemerintah, serta masyarakat Indonesia," tutupnya.(ray/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler