jpnn.com, JAKARTA - PT Chitose Internasional Tbk (CINT), perusahaan yang bergerak di bidang usaha manufaktur dan perdagangan furnitur, mencatat penjualan sebesar Rp 320,02 miliar pada kuartal ketiga 2024.
Ini merupakan peningkatan sebesar 9% atau Rp 25,12 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
BACA JUGA: Kinerja 2023 Positif, Chitose Internasional Rambah Bisnis Alat Kesehatan
Peningkatan penjualan ditunjang dari penjualan lokal dan ekspor. Penjualan produk dalam negeri selama 2024 memberikan kontribusi sebesar 92% atau Rp 294,34 miliar sementara ekspor menyumbang sebesar 8% atau Rp 25,68 miliar.
Penjualan ekspor 2024 mengalami peningkatan hampir 109% yaitu sebesar RP 13,40 miliar sementara penjualan lokal meningkat 4% sebesar Rp 11,72 miliar.
BACA JUGA: Bagikan Dividen Rp 1 Miliar, Chitose Internasional Beberkan Strategi 2023
Dari sisi penjualan ekspor peningkatan didukung oleh penjualan ke Jepang untuk produk kursi serta ke Malaysia untuk produk kursi piano dan Airmate C-Pro.
Sementara, peningkatan penjualan lokal terutama terjadi pada peningkatan penjualan produk Furnitur Kantor, Ranjang Rumah Sakit dan Furnitur Sekolah.
BACA JUGA: Pertumbuhan Laba Konsisten, Ini Sederet Perusahaan yang Raih Top Corporate Award 2024Â
Di sisi lain, perusahaan juga melakukan pengendalian biaya yang sangat baik sehingga dapat mempertahankan persentase laba kotor di tingkat 31% dan persentase laba usaha di tingkat 4% lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu dimana tercatat laba usaha sebesar 2%.
Sehingga, perusahaan secara impresif pada kuartal ketiga mampu menorehkan laba bersih Rp 6,68 miliar meningkat tajam dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang masih mencatatkan kerugian.
Direktur PT Chitose Indonesia, R Nurwulan Kusumawati, mengungkapkan, perusahaan menunjukkan pertumbuhan kinerja pada kuartal ketiga tahun 2024, dengan mencatatkan laba bersih berbalik positif dari tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan kinerja Perseroan ditopang beberapa faktor kunci seperti peningkatan penjualan, pengendalian biaya operasi dan beban usaha sehingga dapat menjaga persentase laba kotor dan meningkatkan laba bersih serta pengelolaan arus kas yang optimal sehingga dapat menurunkan beban keuangan,” ujar Nurwulan. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif