jpnn.com, JAKARTA - PT Chitose Internasional Tbk (CINT) mencanangkan sejumlah strategi bisnis guna mencapai target penjualan, serta mendukung program pemerintah untuk meningkatkan produk dalam negeri yang berdaya saing melalui sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Chitose Internasional mendapatkan penghargaan sebagai perusahaan pemenang Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) 2023 dari Kementerian Perindustrian.
BACA JUGA: Gelar RUPST, SIG Bagikan Dividen Rp 1,65 triliun dan Rombak Jajaran Komisaris & Direksi
CINT didaulat sebagai Juara 1 untuk Kategori Produsen Industri Besar P3DN karena memiliki produk furnitur berkualitas, Standar Nasional Indonesia (SNI), dan bersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Presiden Direktur Chitose Internasional Kazuhiko Aminaka mengatakan, TKDN memang menjadi salah satu preferensi untuk menentukan pemenang dalam proses pengadaan barang/jasa di instansi pemerintahan.
BACA JUGA: Berkunjung ke Gudang Pusri, Wamen Pahala Pastikan Pupuk Tersedia
“Saat ini, kami didukung lima brand yakni Zao, Chitose, Okamura, Dragon, dan C-Pro dengan total mencapai 300 item product. 179 produk telah tersertifikasi TKDN dengan tingkat TKDN rata-rata di atas 50%.,” ujar Kazuhiko, dalam Paparan Publik di Showroom Chitose, Baros-Cimahi, Jawa Barat, Senin (17/4).
Direktur sales dan marketing Chitose Internasional, Susanto menuturkan tahun ini sejumlah strategi disiapkan guna mendorong pertumbuhan bisnis yakni mempercepat proses sertifikasi TKDN, fokus pada proyek-proyek prospektif lewat kerja sama dengan pemerintah, optimalisasi pasar ekspor dan implementasi sistem Original Equipment Manufacturer (OEM).
BACA JUGA: HUT ke 60 Tahun, TASPEN Terus Tingkatkan Pelayanan Lewat Sumber Daya Unggul
“Kami juga akan meningkatkan kerja sama dengan direct holding atau kepemilikan langsung untuk penetrasi daerah potensial, menggelar customer dan agent gathering, dan meningkatkan optimalisasi pengembangan produk, baik furnitur maupun produk C-Pro sesuai dengan kebutuhan lokal dan ekspor,” ucap Susanto.
Tak hanya itu, perseroan juga terus menguatkan kembali fondasi dan menyelaraskan tujuan serta berkomitmen untuk memberikan kualitas produk dan layanan yang tinggi melebihi ekspektasi konsumen.
Pengembangan produk-produk baru juga akan terus direalisasikan dengan melihat tren dan perkembangan pasar terkini.
Direktur Keuangan Chitose Raden Nurwulan Kusumawati mengatakan, kinerja bisnis tahun ini diharapkan semakin membaik dengan mencatatkan laba bersih mengingat tahun lalu perusahaan mampu memangkas rugi bersih hingga 92,33%, dari rugi bersih Rp 98,21 miliar di 2021 menjadi hanya rugi Rp 7,53 miliar.
Perseroan juga mampu meraih laba bruto tahun lalu sebesar Rp 144,23 miliar, meroket 909% dari tahun sebelumnya Rp 14,30 miliar.
Sementara itu, total pendapatan sebesar Rp 437,62 miliar, naik 52,40% dari 2021 Rp 287,15 miliar dan mencapai 125,91% dari target yang ditetapkan.
Penjualan lokal menyumbang 94,38% atau Rp 413,02 miliar, sedangkan ekspor 5,62% atau Rp 24,59 miliar.
Adapun volume produksi mencapai 668.611 unit, naik 5,82% dari 2021 sebesar 631.844 unit.
“Kami bersyukur bisa menutup tahun lalu dengan capaian kinerja yang baik. Dengan kinerja itu, kami mampu mencatatkan peningkatan penjualan 52,40% dan mendorong perbaikan kinerja profitabilitas,” kata Nurwulan.
Tahun ini, perseroan mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditur/capex) sebesar Rp 2,5 miliar.
Tak hanya itu, perseroan juga akan membagikan dividen sebesar Rp 1 miliar, yang akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada 21 Maret 2023 pukul 16.00 WIB dan akan dibagikan pada 17 Mei 2023.
Dari sisi neraca keuangan, ekuitas perusahaan tercatat Rp 340,06 miliar dari tahun sebelumnya Rp 349,51 miliar, sementara itu kewajiban naik 6,16% menjadi Rp 151,99 miliar dari Rp 143,18 miliar.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada