jpnn.com - BENGKULU – Kalah 0-2 dari tuan rumah PS Bengkulu, membuat pelatih Cilegon United, Imam Riyadhi merasa dikerjai wasit Apriyadi yang memimpin pertandingan lanjutan kompetisi ISC B di pekan keempat.
Usai pertandingan di Stadion Semarak kemarin (4/6), Imam mengaku mental pemainnya langsung down usai wasit memberikan hadiah pinalti kepada tuan rumah. Ia menyalahkan beberapa keputusan wasit yang dianggapnya kontroversial.
BACA JUGA: Tinggal Klik! Klasemen MotoGP Usai Race Dramatis di Catalunya
“Kamu lihat pertandingannya. Bisa nilai sendiri kan? yang bikin fatal itu tadi (pinalti-red), baru menit pertama langsung dibuat seperti ini. Kita sudah tau dari awal akan dikerjai. Tetapi jangan kayak gini. Ini jelas sekali, bikin down pemain kita, menit pertama lagi. Kalau mau ngerjai nantilah pada akhir-akhir pertandingan,” sindir Imam. Menurut Imam, benturan yang dilakukan kipernya tidak terlalu membahayakan.
“Kalau membahayakan tidak masalah. Ini tidak membahayakan, kok langsung dikasih pinalti. Menit pertama loh. Saya hanya menyorot kinerja wasit, itu saja,” kesalnya. Selain itu juga, Imam menyoroti kondisi lapangan Semarak Bengkulu. Menurutnya, kondisi lapangan Semarak saat ini sangat tidak representatif untuk sebuah lapangan sepakbola. Bahkan kondisi itu dikhawatirkan bisa membuat para pemain cedera.
BACA JUGA: Marquez: Pertarungan Ketat ini Untuk Lorenz...Luis Salom
‘’Ya, seperti yang saya katakan kemarin, kondisi lapangan di sini (Semarak-red) tidak sesuai lah ya,, tidak represntatif. Lapangan ini harus ada perbaikan, tidak seperti ini kondisinya,” saran Imam. Dilanjutkannya, dengan kondisi lapangan yang bergelombang, membuat kontrol bola sulit dikendalikan.
“Dengan kondisi lapangan seperti ini, pemain bisa cedera, karena banyak yang tidak rata membuat tumpuan kaki tidak bagus,” paparnya.(fiz/jpnn)
BACA JUGA: Kisah Mengharukan Hadiah Natal dan Titik Balik Kehebatan Muhammad Ali
BACA ARTIKEL LAINNYA... Superfantastis! Rossi Juara, Marquez Kedua, Lorenzo Marah-marah
Redaktur : Tim Redaksi