jpnn.com - AKU pergi karena rasa rindu yang menghantui aku. Jadi aku tidak tahan. Jadi aku mohon, tolong sampaikan salam rindu tanda cintaku padanya. I Love Sanah. Thank you. By Reksi Ari Sandi.
Begitu tertulis dalam surat terakhir Reksi Ari Sandi Harahap, warga Dusun Lakkitang, Desa Hiteurat, Kecamatan Halongonan, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta). Pria berusia 16 tahun ini, ditemukan tewas dengan posisi tergantung di kamar rumahnya, Rabu (14/5) pagi.
BACA JUGA: KPK Diminta Usut Upaya Suap Bupati Rohul ke KPU Riau
Menurut Kepala Desa Hiteurat H Mahaban Harahap, kemarin pukul 09.30 WIB, ayah korban, Harapan Harahap (38), pulang ke rumah memanggil anaknya, Reksi Ari Sandi. Tujuannya, untuk membantu bekerja di kebun karet milik mereka yang berjarak tak jauh dari rumah.
Sebelumnya, sekitar pukul 07.00 WIB Harapan Harahap sudah mengingatkan anaknya, agar setelah mengantarkan kedua adiknya yang masih SD Negeri Hieturat, segera datang ke kebun karet untuk membantunya bekerja.
BACA JUGA: Naskah Soal Terbakar, UAS SD Tetap Sesuai Jadwal
Setelah ditunggu–tunggu, ternyata Reksi Ari Sandi Harahap tak kunjung datang ke kebun. Oleh karena itu, Harapan Harahap pulang ke rumah untuk melihat anaknya dan mengajak bekerja ke kebun.
Setibanya di rumah, Harapan Harahap langsung memanggil–manggil nama anaknya itu. Namun, karena tidak mendapat jawaban, ia memeriksa ke dalam kamar.
BACA JUGA: Seruduk Balita, Pengemudi Alphard Ngaku Konsumsi Obat Kolesterol
Betapa terkejut Harapan Harahap saat membuka pintu kamar, dan melihat anaknya dalam keadaan tergantung pada seutas tali jemuran warna kuning yang terikat pada kayu penyangga rumahnya. “Orang yang pertama melihat jasadnya adalah bapaknya,” kata kades.
Selain itu, sambung kades, di kamar korban terdapat sepucuk surat yang isinya permintaan maaf kepada kedua orangtuanya. Dalam surat ini dikatakan memohon agar titip salam dan rindunya disampaikan kepada Sanah.
Penemuan surat itu, menyebabkan warga menduga korban nekat mengakhiri hidupnya gara–gara cinta.
Sementara itu, salah satu teman sekolahnya, Ahmad Saripuddin Siregar (16), mengaku kaget mendengar kabar meninggalnya Reski Ari Sandi Harahap. Pasalnya dua hari yang lalu mereka baru pulang liburan dari Brastagi, yang diselenggarakan oleh pihak sekolah.
"Kaget kali lah, Bang. Padahal dua hari lalu kami masih sama dalam rombongan liburan ke Brastagi," cerita Ahmad.
Ditanya apakah semasa hidup korban pernah bercerita tentang masalah asmara, ia mengakui almarhum memang mempunyai pacar tapi ia tidak mengetahui pasti siapa dan orang mana pacar korban. Sebab, hubungan mereka hanya sebatas teman satu sekolah dan tidak akrab.
"Memang sepengetahuanku, dia ada pacarnya, Bang. Tapi, gak begitu tahu siapa dan orang mana. Lagian kami gak akrab," katanya singkat. (mag 02)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Dugaan Penyebab Alphard Nyelonong ke Lobi Bandara
Redaktur : Tim Redaksi