Cintaku Ditelikung Pembantu

Kamis, 30 November 2017 – 05:50 WIB
Cintaku Ditelikung Pembantu. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Beginilah jadinya bila sang istri, Karin, 42, mendominasi. Sok ngatur segala hal. Akhirnya, cintaku ditelikung pembantu.

Ketika suami mendapatkan wanita yang dianggap sepadan dan mengerti akan perasaannya, cinta pun berpindah dan berlabuh ke lain hati.

BACA JUGA: Istri Cantik Selalu Memberi Kode saat Digoda Pria Lain

Meskipun Sephia, 32 berstatus seorang asisten rumah tangga, namun hati Donwori, 45 terpikat. Segala kesederhanaan Sephia diterima apa adanya.

=================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
=================================

BACA JUGA: Gara-Gara Pamer Video Hohohihi

Karin tak bisa lagi berkomentar saat suaminya, Donwori mengaku tidak kuat dengan sikap istri dan justru memilih menikahi pembantunya, Sephia.

Karin sungguh tak mampu berucap saat keluar dari sidang gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya.

BACA JUGA: Istri Banting Tulang Mencukupi, Suami Pengin Poligami

Dia duduk lemas di ruang tunggu PA. Air matanya kemudian mengalir butir demi butir di pipi lembutnya.

"Aku masih enggak percaya. Astagfirullah ini sungguh kejam. Kurang ajar," kata Karin dengan nada penuh emosi.

Pipinya yang memerah dan tatapannya yang tajam seakan ingin menerkam seseorang, namun adiknya meminta ia sabar dan menahan emosi.

"Ada apa sih mbak. Bukannya Mbak sudah tenang bisa menggugat cerai Mas Donwori," tanya Mira, adik kandung Karin.

Mendengar pernyataan tersebut, Karin masih terlihat sedih. Ia terus menangis dan terus menaruh kepalanya di bahu kursi.

Sekitar 10 menit, Karin menceritakan suasana sidang gugatannya tadi.

"Tegang banget, tadi majelis membacakan gugatan saya, yang sudah tidak ada kecocokan lagi," ujar Karin.

Ibu dua anak itu menceritakan jika suaminya tidak pernah bisa menghiraukan apa yang disampaikan.

"Saya larang rokokan biar enggak kena jantung tapi tidak pernah diindahkan," tambah warga Tandes itu.

Sebagai istri, Karin merasa memiliki hak atas suaminya. Gaji dan seluruh kebutuhan suaminya ia atur.

"Kalau dapat gaji langsung masuk ke aku, suami aku jatah Rp 25 ribu sehari. Kadang aku minta kalau ada kelebihan. Tujuannya sih biar tidak boros," tegas Karin.

Dengan prinsip semua harus diatur oleh istri, Karin mengaku selama ini bisa mengatur seluruh keuangan dan kehidupan suami.

"Dulu nurut, setahun terakhir ini suami udah nakal banget. Aku juga enggak betah, dan akhirnya memilih mengajukan gugatan cerai," urainya.

Ia mengira gugatan itu bisa membuat suaminya kecewa, apalagi selama ini dialah yang mengatur kehidupannya.

"Kirain dia menyesal dan minta kembali ke aku, eh malah bilang minta segera diputuskan ke Majelis. Yang menyakitkan lagi, ia mengaku kalau sudah nikah siri dengan pembantuku gara-gara selama ini enggak betah denganku. Ayo siapa yang enggak marah kalau kayak begitu," papar dia sembari menangis.

Sementara itu, Donwori yang ternyata masih ngopi di depan warung PA mengaku sudah lama tidak betah dengan sikap istrinya.

"Saya diam karena kasihan dengan anak anak, kalau sekarang ya tidaklah. Aku sudah punya istri lagi, pembantu di rumah. Masih muda lagi," kata dia. (JPNN/rud/sb/han/jay/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masakan di Warung Pojok Lebih Nikmat Bersama Mbaknya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler