jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) akan menerapkan strategi klasterisasi sumber cadangan.
Hal itu dilakukan untuk mempercepat monetisasi cadangan PHE.
BACA JUGA: Mudik Lebaran, Avtur Diprediksi Meningkat 5 Persen
Strategi tersebut bisa digunakan di wilayah kerja yang memiliki cadangan gas tidak terlalu besar, tetapi bisa segera dimonetisasi.
Dengan klasterisasi, PHE tidak lagi berpikir hanya menunggu pembeli gas, melainkan juga berinovasi menciptakan pasar.
BACA JUGA: Puncak Konsumsi Avtur Diprediksi Terjadi pada H-5 Lebaran
Sebab, meski PHE memiliki cadangan besar, akan percuma jika tidak ada penyerap gas.
”Konsep monetisasi gas dibikin klaster sehingga kami juga harus berpikir bagaimana bisa masuk ke midstream,” kata Direktur Utama PHE R. Gunung Sardjono Hadi, Minggu (27/5).
BACA JUGA: Pertamina Pastikan Stok LPG Aman Hingga Lebaran 2018
Anak usaha PT Pertamina di sektor hulu itu mencatat produksi gas 777 juta kaki kubik per hari (mmscfd) sepanjang Januari–Maret 2018.
Kinerja tersebut naik dua persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2017 yang hanya sebesar 765 mmscfd.
Produksi minyak pada tiga bulan pertama 2018 ini tercatat 63.037 barel per hari (bopd).
Angka itu tidak jauh beda bila dibanding periode yang sama 2017 sebesar 62.623 bopd.
Gunung mengatakan, PHE sebenarnya mematok target produksi gas sampai Maret 767,8 mmscfd.
”Akan tetapi, ternyata realisasinya 1,2 persen lebih tinggi,” ujar Gunung.
Untuk minyak, PHE menargetkan produksi sampai Maret 2018 sebesar 65.243 bopd.
”Produksi Maret 2018 tercatat 96,6 persen dari target,” kata Gunung. (car/c25/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan PT Pertamina Lubricant Pilih Investasi di Batam
Redaktur & Reporter : Ragil