jpnn.com, BATAM - Pelabuhan Kabil akan menjadi hub trading bagi kegiatan ekspor PT Pertamina Lubricant menuju Asia.
Komitmen tersebut dimulai dengan kegiatan ekspor perdana Lube Base Oil sebanyak 6.000 metric ton ke China dari pelabuhan tersebut.
BACA JUGA: Penolakan KEK Batam Kian Meluas, Pengusaha Mau FTZ Plus Plus
Direktur Utama Pertamina Lubricant Afandi Anwar mengatakan akan memusatkan kegiatan ekspornya secara bertahap di Batam.
"Batam lebih efisien dibanding melalui Pelabuhan Cilacap atau Tanjungpriok. Jadi nanti dikumpulkan di Batam, kemudian diekspor ke negara-negara tujuan," jelasnya di Pelabuhan Kabil, Jumat (25/5).
BACA JUGA: Polisi Jerat Pegawai Pertamina sebagai Tersangka Pipa Rusak
Pertamina Lubricant menargetkan akan mengekspor sekitar 100 ribu metric ton lewat Batam. Nilainya setara dengan USD 70 juta, dengan perkiraan harga USD 700/ metrik ton. Kapasitas ekspor ini akan ditambah bila kapasitas permintaan global terhadap produk Pertamina meningkat pesat.
Pertamina Lubricant mulai memasuki pasar global sejak beberapa tahun lalu. Produknya sudah diekspor ke 17 negara di Asia dan juga Australia. Sebelumnya dikirim lewat Cilacap dan Tanjungpriok, maka jika melewati Batam diharapkan efisiensi waktu dan peningkatan kapasitas eskpor akan tercapai.
BACA JUGA: Harga BBM Meningkat, Bamsoet Cemaskan Daya Beli Masyarakat
Dengan demikian, Pelabuhan Kabil akan menjadi semacam gudang logistik bagi Pertamina Lubricant. Produknya datang dari daerah lain lalu ditumpuk di Kabil dan kemudian disalurkan ke konsumennya di Asia.
Dalam waktu dekat Pertamina juga akan berinvestasi membangun pengisian Skid Tank dan Flexi Bag di Batam. Skid Tank dan Flexi Bag akan diperlukan untuk melayani konsumen yang memesan dalam jumlah kecil.
"Kostumer kecil kita layani dengan Skid Tank atau Flexi Bag. Sementara yang pengiriman bear akan menggunakan Bulk Tanker,” jelasnya.
Dia berharap bisnis PTPL di Batam akan berkontribusi positif terhadap Batam. Paling tidak kegiatan ekspor yang dilakukan PTPL dipercaya mampu mendongkrak devisa negara.
Di tempat yang sama, Kepala Kantor Pelabuhan BP Batam Nasrul Amri Latif mengatakan BP akan serius mengembangkan Pelabuhan Kabil.
"Untuk di Kabil masih jauh dari optimal. Masih 70 persen. Namun kita sudah bangun dermaga di samping. Seberapa suport yang diminta nanti kami akan sediakan," ungkapnya.
Untuk saat ini, kapasitas di Pelabuhan Kabil mampu menampung kebutuhan Pertamina."Kapasitas yang ada sekarang masih ada dalam jangkauan kita. Jika Pertamina nanti minta naik lima kali lipat, kita akan suport," pungkasnya.(leo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Luncurkan Elpiji 3 Kg Nonsubsidi Setelah Lebaran
Redaktur & Reporter : Budi