Ciputra Development Agresif Luncurkan Proyek Perumahan Baru

Rabu, 10 Juli 2019 – 01:53 WIB
Ilustrasi perumahan. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Senior Direktur PT Ciputra Development Tbk Sutoto Yakobus mengatakan, pasar properti masih melambat pada semester pertama.

“Semester pertama properti yang harganya Rp 2 miliar lebih susah jualnya. Yang banyak dicari kelas middle dengan harga Rp 700-an juta hingga Rp 1,5 miliar,” ujar Sutoto di sela acara pemilihan unit CitraLand Driyorejo CBD di Ciputra World Surabaya pekan lalu.

BACA JUGA: Penjualan Rumah Kelas Menengah Dominan

Dia meyakini pasar properti akan membaik pada semester dua. Sebab, secara umum sudah mulai kondusif.

BACA JUGA: Kontribusi Pajak UMKM Belum Signifikan

BACA JUGA: Perluas Pasar Properti, Mas Murni Garap Perumahan

Suku bunga KPR dari banyak bank juga sudah single digit sehingga cukup menarik bagi customer.

“Properti kelas middle masih akan jadi favorit. Kami akan merilis banyak produk baru. Selain di Driyorejo, kami akan merilis di Kedamean dan Malang,” tambah mantan Ketua DPD REI Jatim itu.

BACA JUGA: Peraturan Terbaru Tarif Pajak Properti Mewah

Dia menambahkan, pembangunan tol juga berimbas cukup bagus untuk menumbuhkan pasar properti.

Sebab, akses ke mana-mana semakin mudah. Dengan demikian, akan banyak proyek baru yang tumbuh di sekitar pintu keluar tol.

 “Kami akan kembangkan lifestyle baru di CitraLand Driyorejo karena dekat dengan exit tol,” tandasnya.

Direktur PT Ciputra Development Tbk Agung Krisprimandoyo menambahkan, CitraLand Driyorejo CBD dikembangkan menjadi pusat keramaian baru di Selatan Surabaya.

Oleh karena itu, pihaknya akan menghadirkan banyak fasilitas modern di sana.

Selain 412 unit rumah yang dilepas dengan harga mulai Rp 700-an juta, di area seluas 12 hektare itu juga akan dikembangkan 249 unit ruko dengan harga mulai Rp 1,8 miliar.

Bahkan ke depan pihaknya juga akan mengembangkan dua tower apartemen.

“Nilai propertinya akan terus naik. Kami yakin tahap pertama 400-an unit segera habis. Beberapa anchor seperti  BCA, Starbuck dan supermarket juga siap masuk kesini,” kata Agung. (sb/fix/jay/nur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pajak Terlalu Banyak, Pengembang Properti Masih Butuh Insentif


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler