Ciujung Meluap, Ngungsi di Tol Merak

Kamis, 23 Januari 2014 – 07:38 WIB

jpnn.com - SERANG - Ratusan warga korban banjir di empat desa, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten mengungsi di sepanjang jalan Tol Tangerang–Merak, tepatnya di kilometer 57 Selasa (21/1) maIam, pukul 21.00 WIB.

 

Warga memutuskan mengungsi di sepanjang Jalan Tol Tangerang – Merak Iantaran terancam dengan sungai Ciujung yang meluap dan sempat menggenangi permukiman warga sedaIam 50 sentimeter.  Mereka khawatir  luapan air dari dibukanya bendungan Pamarayan, KragiIan, semakin merendam rumah-rumah warga seperti terjadi pada Januari 2013.
 
Ratusan warga yang mengungsi di tol adalah warga Kampung Picon sebanyak 200 KK atau 1.000 jiwa, Undarandir 600 KK dengan 1.700 jiwa, Kampung Mean, (Desa Undarandir) 75 KK dengan 250 jiwa, warga Kampung Palembangan, Krawen, Dukuh, (Desa Dukuh), Kampung Badak Jaya, Hegarmanah, Pasar, Cisereh (Desa Keragilan), dan Kampung Pinggir Kali.

BACA JUGA: Merapi Saja Bukan Bencana Nasional

"Itu hanya data sementara. Tapi kemungkinan akan terus bertambah," ujar Babinsa Bintara Pembina Desa Serma, Maman Arifin di lokasi pengungsian, kemarin (22/1).

BACA JUGA: Relawan DI Siap Putihkan Konvensi di Palembang

Sementara Kasi Penanganan Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten Dedi Hasan mengatakan, jumlah warga yang mengungsi di tol Tangerang–Merak masih didata. ’’Data pengungsi masih dihitung, sehingga jumlah pasti belum diketahui,” ujar Dedi, kemarin.

Kendati begitu, sekitar pukul 16.00 WIB, sebagian warga yang mengungsi di ruas Jalan Tol Merak - Jakarta KM 57 sudah mulai meninggalkan tenda pengungsian. Mereka beralasan rumah mereka belum terlalu parah terendam banjir.

BACA JUGA: 130 Honorer Diberhentikan Sepihak

’’Kalau rumah saya ketinggiannya hanya 20 sentimeter masuk rumah. Daripada saya di tenda pengungsian lebih baik saya pulang ke rumah,” ujar Sohadi, seorang pengungsi, Rabu (22/1).

Dijelaskanya, Kecamatan Keragilan banyak rumah terendam. Tapi di kampungnya, banjir belum parah. “Tadi saya sempat mengecek ke kampung, belum terendam.  Kampung Tambak Pasir, Cikosong, Palembangan, dan Kampung Duku belum terendam. Rata-rata mereka ikut mengungsi, khawatir banjir cepat meluas,” jelasnya.

Sementara itu, Tarji warga Kampung Karang Jati yang juga mengungsi di tol mengaku rumahnya terendam. Sehingga dirinya masih bertahan di tenda pengungsian karena kondisi rumahnya masih terendam. ’’Saya belum bisa pulang, air yang merendam di rumah saya masih 50 sentimeter,” ungkapnya.

Pantauan INDOPOS (grup JPNN) di Iokasi, pengungsi di tol sudah mulai resah karena belum ada bantuan dan mulai terserang penyakit. Di Iokasi pengungsian, warga tampak tidur dengan alas seadanya berupa tikar dan kasur yang dibawa mereka dari rumah.  

Di bagian Iain, dari ratusan pengungsi Tol Tangerang-Merak, warga mulai terserang penyakit, seperti bantuk, flu, dan gatal-gatal. Penyakit tersebut banyak diderita anak-anak.

Salah seorang warga Maemunah, 37, mengaku dirinya bersama suami dan anaknya yang berusia tiga tahun mengungsi di toI Tangerang-Merak sejak semaIam saat air Iimpahan sungai Ciujung menggenangi rumahnya.

"Di sini mengungsi sudah dari semalam, kemungkinan anak saya masuk angin karena menangis terus, makanya saat ini saya minta berobat," ujarnya.

Hal senada dikatakan Noni. Anaknya yang baru berusia 2 tahun mengalami flu akibat tinggal di tenda. "Kalau malam anginnya kencang, kemungkinan sakit akibat kedinginan," terangnya.

Sementara itu, hampir semua wilayah di Banten hingga kini diterjang banjir. Data yang dihimpun dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Banten dan Taruna Siaga Bencana (Tagana), hingga

18.00 WIB banjir di Kabupaten Serang terjadi di 14 kecamatan, yaitu Kecamatan Kopo, Cikande, Kibin, Kragilan, Binuang, Padarincang, Jawilan, Pamarayan, Tanara, Tirtayasa, Pontang, Petir, Bandung, Cikuesal, Cikande, dan  Tunjung Teja.

Di Kota Cilegon banjir terjadi di empat Kecamatan Cibeber, Jombang, Ciwandan dan Citangkil, di Kabupaten Pandeglang banjir terdapat di  5 kecamatan, yakni Labuan, Angsana, Pagelaran, Patia Sukaresmi.

Untuk di Kabupaten Lebak banjir terjadi di 6 kecamatan yaitu, Cilangkahan, Banjarsari, Rangkasbitung, Maja, Cibadak, dan Kalanganyar. Di Kabupaten Tangerang terdapat di 15 kecamatan yaitu Kresek, Sukamulya, Gunung Kaler, Pakuhaji, Teluk Naga, Kemiri, Pasar Kamis, Kosambi, Jambe, Mauk, Kronjo, Solear, Rajeg, Tigaraksa dan Sepatan.

Di Kota Tangerang  terdapat 9 kecamatan, yaitu Karawaci, Karang Tengah,  Ciledug, Pinang, Cipondoh, dan Priok. Sedangkan di Kota Tangerang Selatan terdapat dua kecamatan yaitu  Pondok Aren dan Serpong Utara. (bud)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 12 Jiwa Hilang Tertimbun Longsor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler