jpnn.com - JPNN.com--Kasus peredaran narkoba di wilayah Jawa Timur sepanjang 2016 terus mengalami peningkatan dibanding tahun lalu dengan prosentase kenaikan 29 koma 15 persen.
Paling menonjol terjadi di kalangan anak muda, mulai pelajar hingga mahasiswa.
BACA JUGA: Waspada! Narkoba Mulai Intai Pesantren
Dari data Analisa Dan Evaluasi ( Anev ) 2015 dan 2016 untuk kasus narkoba jajaran Polda Jatim mengalami peningkatan mencapai 29,51 persen, dari total tersangka di tahun 2015 sebanyak 4.265 naik menjadi 5.524 tersangka di 2016.
Untuk kasus narkoba paling menonjol justru terjadi dari kalangan pelajar dan mahasiswa.
BACA JUGA: Napi Kabur Saat Petugas Jaga Salat
Dari data yang dihimpun, persentase kalangan pelajar naik 34,61 persen, dari 2015 hanya sebanyak 78 anak meningkat 105 anak di 2016.
Sementara di kalangan mahasiswa peningkatannya cukup signifikan, sepanjang 2016 ditnarkoba mengamankan 78 orang dibanding 2015 hanya 47 orang.
BACA JUGA: Terpidana Mati Mary Jane Sebut Opo hingga 4 Kali
Selain itu, trend kenaikan jumlah tersangka yang terlibat narkoba juga terjadi dari kalangan Ibu Rumah Tangga dan anggota kepolisian.
Dari data ditnarkoba polda jatim, prosentase IRT yang terjerat kasus narkoba meningkat 65,51 persen, dari total tersangka 29 orang menjadi 48 tersangka.
Sedangkan, anggota polri yang terlibat narkoba juga naik 30 persen dan PNS naik 11,76 persen.
Menurut, Kabidhumas Polda Jatim, Kombes Polisi Frans Barung Mangera, naiknya pengguna narkoba di kalangan pelajar maupun mahasiswa dipicu kurangnya pengawasan dari orang tua.
Karena peredaran narkoba sudah tidak lagi mengenal profesi.
"Di tahun 2017 Polda Jatim sudah memprogramkan serta melakukan pengawasan terhadap peredaran narkoba, dan untuk menekan peredaran di kalangan muda, dengan cara menggiatkan sosialisasi, serta menfokuskan giat razia tempat hiburan," kata Kombes Pol. Frans Barung Mangera. (pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yoyo Padi Sabar Tunggu Persidangan
Redaktur & Reporter : Natalia