jpnn.com, VATIKAN - Umat Islam bukan satu-satunya kelompok yang mengecam Keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal Yerusalem.
Dari Vatikan, Paus Fransiskus kembali berbicara tentang Yerusalem. Kali ini, dalam homili alias khotbah di hadapan umat Katolik, rohaniwan 80 tahun tersebut mengingatkan para pemimpin dunia terhadap komitmen mereka untuk tidak melanggengkan konflik dan perpecahan.
BACA JUGA: Malaysia Siap Kirim Pasukan, Liga Arab Baru Sepakat Mengecam
”Saya sangat menyesalkan jatuhnya korban jiwa dalam bentrok-bentrok yang kian marak beberapa hari terakhir,” katanya, Minggu (10/12).
BACA JUGA: Keluarkan 5 Sikap, PAN Minta Pemerintah Tegas soal Yerusalem
Pekan lalu, sebelum Trump mendeklarasikan sikapnya tentang Yerusalem, Paus memperingatkan taipan 71 tahun tersebut terhadap status quo.
Bagi bapa suci umat Katolik itu, mempertahankan status quo Yerusalem adalah tindakan yang paling bijaksana dan paling realistis.
BACA JUGA: Trump Berulah, Anak Buah yang Repot
”Solusi permanen bagi krisis Israel dan Palestina hanya bisa dicapai lewat perundingan yang dilandasi rasa saling menghormati,” ungkapnya.
Sementara itu, Gereja Koptik Mesir membatalkan rencana bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence. Keputusan ini mengekor Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang membatalkan rencana serupa.
Rencananya Pence berkunjung ke Israel pada 19 Desember. Di sela-sela kunjungan itulah, baik Abbas maupun para petinggi Gereja Koptik tadinya dijadwalkan bertemu Pence.
Namun, pascadeklarasi Trump, Palestina menganggap tidak perlu lagi ada pertemuan dengan Pence. (hep/c10/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecaman Kosong Saudi untuk Donald Trump
Redaktur & Reporter : Adil