jpnn.com, KUALA LUMPUR - Seperti banyak negara-negara lain, Malaysia juga mengecam keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Bedanya, Malaysia mengklaim siap menggunakan kekuatan militernya untuk untuk membela kepentingan Palestina.
BACA JUGA: Keluarkan 5 Sikap, PAN Minta Pemerintah Tegas soal Yerusalem
”Deklarasi AS tentang Yerusalem itu adalah tamparan keras bagi komunitas muslim di seluruh dunia,” kata Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein seperti dikutip kantor berita Bernama, Minggu (10/12).
Karena itu, dia mengaku telah menyiagakan Angkatan Darat Malaysia (ATM) untuk terlibat dalam misi pertahanan dan keamanan di Timur Tengah. Khususnya Palestina.
BACA JUGA: Trump Berulah, Anak Buah yang Repot
Jika diperlukan, menurut dia, ATM akan langsung terbang ke Palestina untuk menegakkan perdamaian di sana. Tapi, dia berharap kondisi di Palestina akan segera membaik.
”Kami harus siap menghadapi kemungkinan apa pun. ATM sudah siap. Kami hanya tinggal menunggu instruksi dari para petinggi militer,” lanjut Hishammuddin sebagaimana dilansir Al Jazeera.
BACA JUGA: Kecaman Kosong Saudi untuk Donald Trump
Sementara Malaysia sudah mulai "mengasah golok", negara-negara Timur Tengah masih berkutat di meja perundingan.
Kemarin, Minggu (10/12), Associated Press melaporkan bahwa para menteri luar negeri negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab sepakat mengecam AS terkait deklarasi Trump.
Kecaman itu dituangkan mereka dalam pernyataan resmi yang diteken 22 negara. Termasuk Jordania, Uni Emirat Arab (UEA), dan Arab Saudi yang selama ini dikenal sebagai sekutu dekat AS.
”Kami telah sepakat menempuh langkah politik. Kerangka politik adalah solusi yang jauh lebih bisa dipertanggungjawabkan,” kata Ketua Liga Arab Ahmed Aboul-Gheit.
Dia kembali menegaskan bahwa Yerusalem adalah kota yang dijajah Israel. Karena itu, mengakui kota tersebut sebagai ibu kota Israel adalah kesalahan besar.
Selain kecaman, Liga Arab tidak menyerukan apa pun yang provokatif. Tidak ada seruan boikot produk AS atau sanksi apa pun. Karena itu, sebagian diplomat Arab mengaku kecewa pada kesepakatan yang moderat tersebut.
Di luar Liga Arab, mereka mendesak AS segera mencabut deklarasinya tentang Yerusalem. Dengan demikian, konflik yang lebih luas akan bisa dihindari. (hep/c10/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden PKS: Sikap Trump Bentuk Legalisasi Penjajahan
Redaktur & Reporter : Adil