jpnn.com - SURABAYA - Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya mengungkap praktik trafficking yang memanfaatkan media sosial.
Pelaku bernama Nia Juniarti, 18, warga Sidotopo Sekolahan.
BACA JUGA: Rasain!!! Penjual Tiket Final Piala AFF Palsu Dibekuk
Korban sepak terjang Nia adalah Inem, nama samaran. Gadis 17 tahun yang masih tetangga Nia tersebut diiklankan melalui salah satu grup Facebook.
Tarifnya Rp 700 ribu sekali kencan. Itu sudah termasuk paket threesome.
BACA JUGA: Terbakar Cemburu, Napi Tusuk Teman Satu Sel Hingga Tewas
Tidak cukup Inem yang melayani. Nia sebagai muncikari juga ikut menyervis pelanggannya.
''Kadang kala tersangka juga turut menjadi pelacurnya,'' kata Wakasatreskrim Polrestabes Surabaya Kompol Bayu Indra Wiguna.
BACA JUGA: Pengakuan Mengejutkan Calo PNS
Selama memanfaatkan media sosial, Nia sudah mendapat lima pelanggan. Pemesannya rata-rata berumur 25-30 tahun.
''Ada yang beristri, ada juga yang masih bujang,'' lanjut Bayu.
Proses transaksinya pun cukup sederhana. Pelanggan yang membuka grup Facebook diminta mengontak Nia.
Nomornya sudah tertera di sana. Kontak tersebut merupakan nomor pin BBM milik Nia.
Begitu pelanggan terlihat serius, Nia baru menjabarkan ''servis'' yang akan diberikan.
Pelayanan tambahan bisa diberikan kepada pelanggan, bergantung tawar-menawar yang dilakukan.
''Yang pasti, pelaku dan korban sepaket. Pelayanannya bergantung tawar-menawar sesudah meng-add BBM pelaku,'' jelas Bayu.
Saat ditanya, perempuan putus sekolah tersebut baru melakukan praktik trafficking sejak dua bulan terakhir.
Awalnya, dia melayani pelanggannya seorang diri.
Namun, ketika Inem yang juga tetangganya itu curhat masalah ekonomi, muncul ide untuk bekerja sama.
''Hasilnya dibagi dua, kan sama-sama kerja,'' ucapnya.
Nia mengaku menjual Inem melalui Facebook lantaran lebih praktis. Selain tanpa perantara, dia bisa menyeleksi sendiri pria hidung belang yang akan mem-booking.
''Jadi tidak asal ambil. Bisa milih mana yang kelihatan sehat dan tidak sering pakai pelacur,'' paparnya.
Polisi kini masih menelusuri grup Facebook yang digunakan Nia tersebut. Kanit PPA AKP Ruth Yeni menyatakan sudah mengetahui nama grup itu.
Dia juga sudah masuk dan melihat secara langsung iklan serta transaksi seks di dalamnya.
''Sudah kami pantau. Eksekusinya tinggal tunggu waktu saja. Yang jelas sudah sangat parah. Di grup itu mereka jual tubuh seperti jual makanan, terang-terangan disertai foto syur juga,'' tegas Ruth. (rid/c15/git/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kaca Mobil Ambyar, Duit Rp 332 Juta Lenyap
Redaktur : Tim Redaksi