jpnn.com, JAKARTA - Rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengembalikan becak ke jalan-jalan ibu kota langsung mendapat kritik dari Fraksi PDIP di DPRD. Langkah Anies dinilai melanggar hukum dan hanya akan menimbulkan kegaduhan.
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyebut Anies seperti orang melindur. Pasalnya, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu terkesan tak mengerti apa-apa tentang kebijakan yang diambilnya.
BACA JUGA: Anies Bakal Realisasikan Janji yang Tak Ditepati Jokowi Ini
"Jadi bahasanya sederhana, kebijakan gubernur yang baru bangun tidur. Kan orang bangun tidur kayak orang ngelindur, habis tidur nyenyak tiba-tiba bangun nah ngambil kebijakan, becak boleh berlaku di Jakarta. Kan orang ngelindur namanya," kata Gembong saat dihubungi JawaPos.com, Rabu (17/1).
Permasalahannya, lanjut dia, Perda 11/1988 jelas-jelas melarang becak beroperasi di ibu kota. Karena itu, mengizinkan becak beroperasi sama saja mengangkangi peraturan tersebut.
BACA JUGA: TMP Tambah Usia, Semoga Terus Cetak Kader Militan bagi PDIP
Parahnya, lanjut Gembong, ini bukan kali pertama Anies membuat kebiajakan yang bertentangan dengan aturan. Sebelumnya, suami dari Fery Farhati itu juga mengizinkan pedagang kaki lima (PKL) berjualan di jalanan Tanah Abang.
"Artinya beberapa kebijakan gubernur salah satunya adalah diberlakukannya becak ini akan melanggar perda, Tanah Abang aja belum selesai, ini malah nimbulkan persoalan lagi. Jadi setiap kebijakan akan menimbulkan kegaduhan di wilayah Jakarta," terangnya.
BACA JUGA: 10 Fakta Bupati Talaud Sri Wahyumi Manalip, Nasibnya Kini
Anggota Komisi A DPRD DKI ini juga menilai Anies tak menghargai pejabat-pejabat terdahulu yang telah bersusah payah mengesahkan Perda larangan becak.
"Jadi kan kasihan pejabat yang dulu begitu susah payah menertibkan becak dengan bersimpuh darah, berjuang melawan tukang becak saat itu, tiba-tiba sekarang mau dihidupkan kembali. Akhirnya menghidupkan orang luar Jakarta masuk Jakarta lagi," pungkasnya. (ce1/eve/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Talaud Sri Wahyumi Manalip, si Cantik Penerjang Ombak
Redaktur & Reporter : Adil