BACA JUGA: Pasar Teh Saring Indonesia Terus Naik
Penyelesaian pembangunan pabrik, dengan kapasitas produksi 45 ribu metrik ton (MT) itu sudah mencapai 90 persen."Penjualan itu berasal dari total produksi 2011 sebanyak 22.500 ton atau 50 persen dari total kapasitas, dengan harga jual USD 500 per ton," tandas Socrates Rudy Sirait, Financial Advisor CKRA, di Jakarta, Selasa (14/12).
Menurut Socrates, produksi akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya utilitas pabrik
BACA JUGA: Perumahan Asri dengan Jaringan Fiber Optic
Dengan asumsi harga jual sebesar USD 500 itu, maka nilai penjualan akan mencapai USD 21,8 juta.Socrates mengatakan, perseroan ini pun telah memiliki kerja sama dengan perusahaan asal Jepang, Itochu
BACA JUGA: Pabrik Baru SG di Sulawesi Rampung 2011
"Permintaan sudah ada, kami hanya tinggal menyediakan supply-nya saja," paparnya.Disebutkan, Itochu telah menandatangani perjanjian kerjasama, untuk melakukan distribusi produk starch cassava perseroan hingga 45 ribu MTAdanya perjanjian yang disepakati pada awal September 2010 itu, akan mengamankan penjualan perseroan dari produk tersebutSelain memulai produksi, CKRA juga telah siap menggunakan sejumlah lahan baru yang dimiliki untuk menambah produksi starch cassava.
Sementara itu, Angel Kurnia, Direktur CKRA, menambahkan bahwa perseroan telah siap menggunakan lahan baru untuk produksi cassavaDua lahan yang telah siap ditanam adalah Tanjung Ratu dan Way KananTahun ini, sebut Angel, pendapatan masih belum terlihat, menyusul belum beroperasinya sejumlah pabrik perseroanSebelumnya, CKRA merupakan perusahaan properti yang beralih usaha ke agrobisnis yaitu pengembangan tanaman singkong"Pada 2010 pendapatan masih nihilSedangkan pendapatan 2008 dan 2009 lebih banyak disumbang dari sektor properti," tutur Angel(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirut Semen Gresik, Tokoh Finansial Terbaik 2010
Redaktur : Tim Redaksi