Clinton Dapat Angin Segar dari FBI, Trump Berang

Selasa, 08 November 2016 – 09:43 WIB
Hillary Clinton. Foto: AFP

jpnn.com - WASHINGTON - Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton mendapat angin segar. Sehari menjelang pemungutan suara, Federal Bureau of Investigation (FBI) memberi kejutan.

Badan yang kini dipimpin James Comey itu menyebut bahwa Clinton bersih atas skandal surat elektronik (surel) yang membelitnya sejak kampanye dimulai. Tentu saja ini membuat perempuan 69 tahun itu berada di atas angin. Apalagi sejak Jumat (4/11), dia mendapatkan aliran dukungan yang besar dari warga hispanik. 

BACA JUGA: Ironis! 2008 Diculik Perompak Somalia, Kini Disandera Abu Sayyaf

''Berdasarkan peninjauan kami, kami tidak mengubah keputusan yang kami ungkapkan di bulan Juli,'' tulis Comey dalam surat yang dikirimkan ke ketua komite kongres Minggu (6/11).  

Keputusan FBI di atas tentu saja membawa kelegaan luar biasa bagi kubu capres dari Partai Demokrat itu. Manager kampanye Clinton, Jennifer Palmieri mengungkapkan pada para wartawan bahwa mereka senang masalah tersebut selesai. 

BACA JUGA: Kesal, Duterte Batalkan Pembelian 27.000 Senapan Serbu dari AS

Namun bagi kubu Demokrat, motif Comey yang tiba-tiba menyatakan tengah menyelidiki Clinton di minggu-minggu terakhir pemilu tetap menjadi tanda tanya. Clinton sendiri tidak membahas masalah FBI tersebut dalam kampanyenya. Dia fokus untuk menarik dukungan dari setiap negara bagian yang didatanginya. 

''Saya sangat ingin agar masing-masing dari kita berfikir sebentar tentang apa yang akan kita rasakan pada 8 November (9/11 WIB) nanti jika kita tidak berhasil,'' ujar Clinton saat kampanye di Manchester, New Hampshire. 

BACA JUGA: Apa Uniknya Satu Cheetos Ini Hingga Dijual Seharga Rp 65 Juta?

Di lain pihak, keputusan FBI tadi membuat kubu Donald Trump berang. Padahal sebelumnya Trump menggelontorkan pujian terhadap FBI. Kasus penyelidikan terbaru yang dilakukan FBI akhir bulan lalu sangat menguntungkan kandidat presiden dari Partai Republik tersebut. 

Trump kembali menempel di belakang Clinton dalam berbagai poling. Namun kini, jalan Trump menuju gedung putih sedikit meredup. 

''Saat ini dia (Clinton Red) dilindungi oleh sistem yang curang. Ini benar-benar sistem yang curang. Saya telah mengatakannya sejak lama,'' ujar Trump saat berkampanye di Michigan. 

Sikap FBI yang kembali berubah membuat peta dukungan untuk kedua kandidat ikut berubah. Dukungan untuk Clinton kembali menguat meski tak melesat seperti semula. Berdasarkan poling yang dirilis oleh Bloomberg Politics-Selzer & Co kemarin (7/11) Clinton memimpin tiga poin atas Trump. 

Istri dari Bill Clinton tersebut mendapatkan 44 persen dukungan sedangkan Trump hanya 41 persen. Kandidat Libertarian Gary Johnson mendapatkan 4 persen sedangkan kandidat Green Party Jill Stein hanya meraup 2 persen. 

Berdasarkan poling dari NBC/Wall Street Journal, Clinton memimpin 4 poin atas Trump. Clinton meraih 44 persen dukungan dan Trump 40 persen. Mantan menteri luar negeri tersebut memimpin lima poin dalam poling yang digelar ABC/Washington Post.

Meski Clinton terus memimpin, namun dukungan untuknya kurang solid jika dibandingkan dukungan untuk Presiden Barack Obama pada pemilu 2012 lalu. (afp/reuters/bbc/wall street journal/sha/any/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 12 Siswi SD Diperkosa Guru dan Pak Kepsek, Tiga di Antaranya Hamil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler