jpnn.com - MANILA - Kelompok militan Abu Sayyaf mengklaim telah menculik dan menyandera seorang WN Jerman dari perairan Filipina Selatan.
Juru bicara militer Filipina, Filemon Tan membenarkan pihaknya menerima rekaman audio pihak Abu Sayyaf soal insiden tersebut.
BACA JUGA: Kesal, Duterte Batalkan Pembelian 27.000 Senapan Serbu dari AS
"Mereka (Abu Sayyaf) mengaku bertanggung jawab atas insiden terbaru," kata Tan kepada AFP, Senin (7/11).
Dalam sambungan telepon dengan militer Filipina, pria Jerman yang diculik itu diidentifikasi bernama Jurgen Kantner (70). Dia diculik dari kapal pesiar bernama Rockall.
BACA JUGA: Apa Uniknya Satu Cheetos Ini Hingga Dijual Seharga Rp 65 Juta?
Tan mengatakan, yacht milik Kantner diserang. Sementara seorang wanita yang merupakan pacar Kantner, Sabine Merz tewas ditembak dan kemudian dibiarkan tanpa busana di atas kapal.
AFP mengungkap, ternyata Kantner juga pernah menjadi korban penculikan dan penyanderaan perompak di Somalia, tepatnya di Teluk Aden pada tahun 2008, juga dengan kapal Rockall.
BACA JUGA: 12 Siswi SD Diperkosa Guru dan Pak Kepsek, Tiga di Antaranya Hamil
Selama 52 hari, Kantner dan Sabine disandera. Entah bagaimana mereka bebas.
"Kapal saya adalah hidup saya. Dan saya tidak ingin kehilangan dia, tidak lebih. Saya tidak peduli tentang bajak laut, dan itu tidak akan menghentikan saya berlayar," kata Kantner dalam sebuah wawancara dengan AFP di tahun 2009.
Delapan tahun setelah diculik perompak Somalia, kini Kantner kembali disandera. Kali ini oleh Abu Sayyaf. Ironisnya, sekarang Kantner kehilangan pacarnya.
Sejauh ini, Jerman belum memberikan konfirmasi apalagi klarifikasi. Namun selama ini Berlin dikenal tidak pernah mau mengomentari warga negaranya yang diculik di luar negeri. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Nakhoda WNI Diculik Perompak Filipina
Redaktur : Tim Redaksi