BACA JUGA: Menlu Pastikan Tidak Ada WNI Terkena Radiasi
Hillary menyebut tur singkat itu "sangat menyentuh".Dikawal ketat pasukan keamanan dan didampingi beberapa pejabat Kedutaan Besar AS di Kairo, mantan ibu negara itu melawat Tahrir Square pada jam sibuk kemarin pagi
Menurut dia, Tahrir Square akan menjadi tonggak abadi yang mengingatkan dunia terhadap kekuatan manusia dalam memperjuangkan kebebasan, demokrasi dan HAM
BACA JUGA: 48 WNI Dievakuasi dari Daerah Rawan Radiasi
"Saya tergetar membayangkan revolusi yang bermula dari sini," ujar Hillary sambil mengelilingi lapangan yang terletak di pusat kota tersebutTapi, sebagian besar warga lainnya malah menjauh
BACA JUGA: Vonis Pelaku Tiga Tahun Penjara
Dengan muka murung, mereka sengaja menghindari Hillary dan rombongannyaMaklum, rezim Mubarak dikenal punya hubungan baik dengan Negeri Paman SamJadi, meski Washington ikut mendesak Mubarak mundur dari jabatannya, sebagian besar publik Mesir tetap menganggap AS berkomplot dengan tokoh 82 tahun itu.Usai tur 15 menit di Tahrir Square, Hillary melanjutkan perjalanannya ke kantor Perdana Menteri (PM) Essam SharafSebelum berdialog, keduanya sempat foto bersamaDalam kesempatan itu, diplomat perempuan tersebut berterima kasih kepada Sharaf karena mengizinkan dia singgah sebentar di Tahrir Square"Sungguh lawatan yang menyentuh," ungkapnya seperti dikutip Associated Press.
Dalam pertemuan empat mata di kantor Sharaf, Hillary menegaskan kembali dukungan Washington terhadap KairoDia berjanji akan mendukung sepenuhnya transisi yang terjadi di Mesir"Ada begitu banyak hal yang harus dikerjakanSekuat tenaga, AS akan membantu apapun yang dibutuhkan Mesir agar harapan publik lewat (revolusi) Tahrir Square bisa terwujud," papar politikus 63 tahun tersebut(hep/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, 17 ABK Asal RI Dilaporkan Hilang
Redaktur : Tim Redaksi