JAKARTA - Informasi baru yang dirilis pemerintah Jepang terkait korban tsunami dan gempa kembali mencantumkan nama-nama Warga Negara Indonesia (WNI)Kedutaan Besar RI di Tokyo, Jepang menginformasikan ada 17 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di Kapal Ikan Yahatu Maru Nomor 13 hilang yang kontak sejak Jumat (11/3) silam
BACA JUGA: Jepang Kehabisan Opsi Stop Krisis Nuklir
Itu memperpanjang daftar ABK asal Indonesia yang belum ditemukan menjadi total 21 orang."Kami sudah mencoba mengklarifikasi kebenaran kabar tersebut dan perusahaan pemilik kapal membenarkannya
Jumhur mengatakan, pihaknya mendapat konfirmasi dari Japan Tuna Fisheries Corporation yang menyatakan bahwa 17 ABK Yahatu Maru itu hilang kontak ketika berada di daerah Kesennuma di prefektur Miyagi
BACA JUGA: RI Dipastikan Terus Perjuangkan Nasib Sumiati
Selain 17 orang yang identitasnya masih belum diumumkan itu juga ada empat ABK Kapal Kuni Maru yang masih hilangMereka antara lain, Arifin Siregar (29) bernomor register 190481 dan beralamat di Desa Karang Sembung RT 2 RW 3, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah
BACA JUGA: Dalam Penyelamatan, Jepang Tak Pandang Suku
Tonny Setiawan (30) bernomor register 080281 beralamat di Jalan Cemara Nomor 362 RT 2 RW 4 Kelurahan/Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jawa TengahRudi Hartono (30) bernomor register 150480 beralamat di Desa Sumber Rejo RT 5 RW 2 Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati, Jawa TengahSunardi (27) bernomor register 311283 beralamat di Dusun Gawah Malang, Desa Muju, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat"Mereka sudah menyampaikan niat untuk kembali ke Indonesia tapi ternyata terkena musibah dan belum ditemukan sampai sekarang," Kata Jumhur.Namun, Jumhur mengatakan bahwa seluruh TKI Perawat yang berada di titik terdampak tsunami dipastikan selamatSemuanya TKi perawat kini berada di penampungan pengungsi dan di KBRI TokyoKota-kota penempatan para TKI perawat ini yang terkena bencana gempa dan tsunami antara lain Miyagi (9 Perawat), Aomori (12 orang), Iwate (2 orang), Ibaraki (8 orang), dan Fukushima (4 orang)Penempatkan 35 TKI ini perawat di 5 daerah terkena tsunami di Jepang ini dilakukan sejak 2008Sebagian besar para TKI perawat ini sudah dievakuasi oleh tim relief KBRI Tokyo"Jumlah TKI di Jepang mencapai 686 orang, tersebar di 47 daerah atau prefekturMereka rata-rata bekerja sebagai Perawat rumah sakit dan Perawat para lansia," kata Jumhur
Secara terpisah, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan bahwa pemerintah RI telah siap mengirimkan bantuan untuk JepangBerdasar rapat koordinasi yang dipimpin BNPB dengan Kementerian Kesehatan, TNI, Basarnas dan Kementerian Luar Negeri, diputuskan bahwa Indonesia akan mengirimkan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC PB) Indonesia pada hari ini"Rencananya pelepasan bantuan akan dilakukan oleh Menko Kesra besok (hari ini, Red)," kata dia.
Pemerintah menyepakati akan mengirimkan 15 orang dari 65 orang yang telah disiapkan15 orang terlatih terdiri dari 11 orang SAR, 2 TNI, 1 Kementerian Kesehatan, dan 1 dari BNPBPihaknya juga menyiapkan 65 orang terlatih yang terdiri dari berbagai kementerian dan lembagaBantuan yang dibawa selain peralatan SAR dan medis adalah bantuan selimut 10 ribu lembar"Selimut tersebut disesuaikan dengan syarat yang dibutuhkan bagi pengungsi Jepang karena saat ini temperatur disana sekitar 5 derajat celsius," kata Soetopo."
Dia mengatakan bahwa tim medis belum dibutuhkan pemerintah JepangPengiriman bantuan ini dilakukan sebagai tahap pertama dan akan dilanjutkan sesuai permintaan Pemerintah JepangPemerintah Jepang mensyaratkan bantuan dari luar negeri dengan standar ketat"Sehingga tidak sembarang bantuan dapat dikirimkan ke Jepang, baik bantuan personil, barang, makanan, medis maupun lainnya." Kata dia(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Bantu Jepang USD 2 Juta
Redaktur : Tim Redaksi