jpnn.com, JAKARTA - PINTU memberikan pandangannya pada acara Leaders Corner bertajuk Masa Depan Investasi Crypto di Indonesia, yang dipandu Frida Lidwina bersama Chief Marketing Officer PINTU Timothius Martin.
Timothius Martin, CMO PINTU mengungkapkan ada dua hal jika kita bicara tentang masa depan investasi crypto Indonesia, yaitu dari sisi market dan user behaviour.
BACA JUGA: Nikita Mirzani Dijemput Paksa, Sunan Kalijaga: Kami Menyayangkan Drama Ini, Seharusnya
Dari sisi market, Indonesia masih memasuki tahap awal dengan jumlah investor crypto yang hampir mencapai 15 juta atau sekitar empat persen dari jumlah populasi.
"Sedangkan di negara-negara dengan tingkat literasi finansial yang tinggi misalnya seperti Singapura sudah mencapai 20 persen," ujar Timothius.
BACA JUGA: Tingkatkan Kapasitas UMKM, Tokopedia Hadirkan Kelas Perempuan Maju Digital
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Finder Cryptocurrency Adoption Index disebutkan kepemilikan aset crypto masyarakat di Singapura mencapai 21,9 persen.
Masih menurut data tersebut, dalam hal kepemilikan aset crypto, Singapura lebih unggul dibandingkan Australia dan Indonesia.
BACA JUGA: Yuk, Jaga Kesehatan Otak dengan Cara Mudah Berikut Ini
“Dalam 4-5 tahun ke depan kami memprediksi jumlah investor crypto di Indonesia bisa mencapai 50 juta investor. Hal tersebut dapat terwujud karena kami melihat adanya perubahan user behaviour," kata timo.
Perubahan user behaviour ini didukung dengan banyaknya informasi yang bisa diakses oleh investor melalui media sosial maupun portal berita.
Selanjutnya adanya peran pemerintah melalui Bappebti yang memberikan perlindungan melalui regulasi dan kebijakan yang diterbitkan bagi investor maupun pedagang aset crypto.
“PINTU sebagai pedagang aset crypto yang terdaftar resmi di Bappebti dan diawasi oleh Kominfo, berkomitmen untuk mengakselerasi edukasi dan adopsi crypto melalui fitur inovatif yang mengutamakan keamanan. Semua aset crypto yang dimiliki investor di aplikasi PINTU dikelola penuh oleh PINTU dan disimpan di custodian wallet yang aman. Pengguna PINTU bisa dengan bebas tarik saldo aset secara instan, kapan, dan di mana saja,” jelasnya.
Investor crypto di Indonesia terus tumbuh. Berdasarkan data dari Bappebti, investor crypto di Indonesia hingga Juni 2022 telah mencapai 14,6 juta investor.
Terdapat peningkatan 2,2 juta investor dalam kurun waktu lima bulan di mana investor crypto baru mencapai 12,4 juta.
“Dalam kurun waktu tersebut kami mampu dipercaya oleh lebih dari 5 juta users yang menjadikan aplikasi PINTU sebagai pintu masuk dalam mengakses aset finansial yang bersifat global yaitu cryptocurrency. Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan," seru Timo.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bagaimana Nasib Sisa Produk PS Store Glow? Jawaban Putra Siregar Menyejukkan
Redaktur & Reporter : Yessy Artada