Coba Cek Toko Sebelah, e-Warong Jelas Lebih Murah

Senin, 09 Januari 2017 – 21:21 WIB
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan e-Warong di Depok, Jawa Barat, Senin (9/1). Foto: Rieska Virdhani/JawaPos.Com

jpnn.com - jpnn.com - Pemerintah terus berupaya memudahkan warga miskin yang termasuk dalam daftar peserta Program Keluarga Harapan dan penerima bantuan beras sejahtera (rastra). Kementerian Sosial (Kemensos) bahkan menyediakan fasilitas warung elektronik atau e-Warong untuk mereka.

Menurut Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa, sistem e-Warong akan memudahkan masyarakat tak mampu memperoleh bahan kebutuhan pokok dengan harga murah. Melalui e-Warong yang kini jumlahnya sudah lebih dari 300 unit. masyarakat kurang mampu tidak hanya memperoleh sembako murah namun juga berbelanja sesuai kebutuhan.

BACA JUGA: Mensos Memuji Gerakan Netizen Suarakan Nasib Soni

“Di warung ini masyarakat tidak mampu juga dididik untuk bisa membeli barang sesuai kebutuhan,” ujarnya saat meresmikan e-Warong di Depok, Jawa Barat, Senin (9/10).

Khofifah menegaskan, bahwa ada selisih harga yang sangat membantu masyarakat kurang mampu. Misalnya, beras kelas medium yang di pasaran umum dijual Rp 9.500 per kilo, warga bisa memperolehnya dengan harga Rp 7.900- Rp 8.000 per kilo di e-Warong.

BACA JUGA: Belasungkawa dari Bu Khofifah untuk Korban KM Zahro

Sedangkan beras premium yang dijual di e-Warong dibanderol dengan harga Rp 9.500 per kilo. Padahal, beras premium di pasaran sudah di kisaran harga Rp 12.800 per kilo.

“Sedangkan harga gula 16.000 di luar, sedangkan di e-Warong 12.500 rupiah per kilogram," sebutnya.

BACA JUGA: Bekasi Jadi Penutup Peluncuran e-Warong KUBE PKH 2016

Lebih lanjut Khofifah mengatakan, pengguna e-Warong bisa mengatur dana yang diberikan untuk keperluan yang dibutuhkan. Bahkan sisa uang yang ditransfer pemerintah bisa ditabung untuk investasi pendidikan anak.

Tokoh Muslimat Nahdlatul Ulama itu mencontohkan, dana yang dicairkan pemerintah pada Januari 2017 bisa ditabung untuk membiayai anak saat kenaikan kelas. “Dengan rajin menabung, penerima manfaat bisa terbebas dari hutang dan jerat rentenir,” tegasnya.

Khusus Depok, program e-Warong mulai direalisasikan tahun ini. Di kota yang terletak di sebelah selatan DKI Jakarta itu ada 11.421 peserta PKH dan 43.000 penerima rastra.

Setiap bulan, penerima rastra bakal mendapatkan bantuan Rp 110 ribu yang bisa dibelanjakan untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari. "Kalau bantuan PKH uangnya bisa dicairkan. Kalau Rastra tidak," ujarnya.

Khofifah menambahkan, pemerintah telah menunjuk empat bank BUMN untuk menjadi agen e-Warong. Yakni BNI, Bank Mandiri, BTN dan BRI. Khusus Depok, bank agen e-Warong adalah BNI.

Kepala Dinas Sosial Kota Depok Kania Parwati mengatakan, pihaknya berencana membuat 43 warung di 11 kecamatan. “Dalam waktu dekat ada dua lagi yang akan kita resmikan,” katanya.(jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemensos Punya Sistem Baru untuk Warga Miskin Mengadu


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler