Coba Gunakan 5 Cara Ini Agar Pria Tahan Lebih Lama Saat Di Ranjang, Ada soal Teknik Meremas

Minggu, 13 Juni 2021 – 07:09 WIB
Ilustrasi - Pasangan suami istri Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com -  Jika selama ini Anda pernah merasa khawatir berhubungan dengan pasangan di ranjang selesai terlalu cepat, maka Anda tidak sendirian. 

Faktanya ada sekitar 1 dari 3 pria di AS melaporkan memiliki masalah yang sama dengan kepuasan yang datang terlalu cepat saat sedang bersama pasangan di ranjang.

BACA JUGA: 4 Cara untuk Meningkatkan Gairah di Ranjang, Pria - Wanita Wajib Tahu, Biar Puas!

Tidak jelas mengapa ini terjadi, tetapi para ilmuwan berpikir itu adalah kombinasi dari faktor psikologis dan biologis.

Jika Anda tidak bisa melakukan ritual suami-istri, dengan durasi yang diinginkan, seperti yang dilansir dari insider.com ada beberapa strategi yang dapat membantu, simak ulasan berikut:

BACA JUGA: Perhatikan 6 Tanda Ada Perselingkuhan! Nomor Lima Wajib Dicermati

 

Berapa lama rata-rata orang bertahan saat beraksi di ranjang?

BACA JUGA: 4 Hal Ini Lho yang Dipikirkan Pria Saat Melihat Wanita Seksi

Industri film dewasa sering menggambarkan ritual sakral tetapi mengasyikan tersebut berlangsung selama berjam-jam.

Namun, ternyata hal itu bisa memberikan gambaran yang salah tentang durasi hubungan itu harus berlangsung, kata Jamin Brahmbhatt, MD, ahli urologi di klinik PUR.

Menurut sebuah penelitian pada 2005 yang dilakukan di lima negara, ritual dalam adegan itu umumnya berlangsung sekitar 5 hingga 6 menit.

Namun, tidak ada jumlah waktu yang tepat untuk durasi hubungan bertahan.

Hal itu terserah Anda bersama pasangan untuk memutuskan apa yang terbaik, lama atau sebentar.

 

Mengapa Anda bisa tidak tahan selama seperti yang diinginkan?

Itu umum bagi pria untuk mencapai puncak kenikmatan terlalu cepat sesekali. Namun jika Anda hampir selalu puas lebih cepat setelah kurang dari satu menit berhubungan, maka bisa saja kemungkinan didiagnosis ejakulasi dini.

Dalam pandangan psikologi hal itu bisa saja terjadi meskipun penyebab pastinya tidak diketahui.

"Pasti ada aspek psikologis dari ejakulasi dini," kata Brahmbhatt.

Studi menunjukkan kecemasan, terutama tentang kinerja aksi dalam hubungan Anda di ranjang bisa menjadi salah satu pemicu ejakulasi dini.

Merasa tertekan, stres, atau bersalah juga bisa membuat Anda lebih mungkin menyelesaikannya dengan cepat.

Pria juga mungkin mengalami ejakulasi dini pada tingkat yang lebih tinggi jika mereka memiliki citra tubuh yang buruk atau menjadi korban pelecehan.

Selain itu juga bisa bergantung pada pengalaman. Tingkat pengalaman, Anda juga bisa memengaruhi berapa lama bisa bertahan di ranjang.

"Pria juga bisa mencapai puncak kenikmatan lebih cepat jika mereka tidak sering berhubungan atau ini adalah pertama kalinya mereka melakukan aktivitas asmara di ranjang,” kata Brahmbatt.

Selain itu bisa juga dipengaruhi jumlah testosteron bebas yang tinggi. Studi menunjukkan bahwa pria dengan ejakulasi dini cenderung memiliki kadar testosteron bebas yang lebih tinggi.

Ini bisa menyebabkan gejala seperti kehilangan energi dan dorongan jimak yang rendah.

Namun, para ilmuwan mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan mengapa hal ini terjadi.

Hipertiroidisme: Ejakulasi dini juga bisa disebabkan oleh hipertiroidisme, suatu kondisi di mana kelenjar tiroid di leher Anda menghasilkan terlalu banyak hormon yang disebut tiroksin.

Para peneliti tidak yakin mengapa masalah tiroid memengaruhi stamina sensual Anda, tetapi setelah dirawat karena hipotiroidisme, pria jauh lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami ejakulasi dini.

 

Cara bertahan lebih lama saat berhubungan di ranjang

Jika Anda kesulitan menyelesaikan terlalu dini, berikut adalah lima hal yang dapat Anda lakukan yang dapat membantu.

1. Kondom

Ejakulasi dini mungkin merupakan akibat dari hipersensitivitas. Oleh karena itu, menggunakan kondom adalah solusi sederhana yang bisa membuat aktivitas di ranjang  bertahan lebih lama.

Kondom membentuk penghalang di sekitar kelamin yang menumpulkan sensasi dan bisamenyebabkan ejakulasi tertunda.

 

2. Metode jeda-remas

Metode pause-squeeze bisa dilakukan saat berhubungan di ranjang  atau mencapai puncak kenikmatan dan melibatkan:

1. Berhubungan di ranjang sampai Anda merasa akan ejakulasi.

2. Kemudian, tarik keluar dan remas ujung kelamin Anda selama beberapa detik, atau sampai kebutuhan   untuk ejakulasi berlalu.

3. Melanjutkan aktivitas hubungan tersebut dan mengulangi teknik sesuai kebutuhan.

"Teori mereka adalah bagaimana Anda menghentikan aliran, membiarkan kelamin  beristirahat, dan kemudian kembali melakukannya untuk menambah waktu,” kata Brahmbatt.

Dia mengatakan bahwa ini bisa menjadi salah satu perawatan yang lebih sulit untuk ejakulasi dini karena membutuhkan banyak pengendalian diri.

Berlatih berulang kali dan berkomunikasi dengan jelas dengan pasangan Anda bisa membantu memudahkan prosesnya.

Seiring waktu, Anda mungkin bisa melatih tubuh  untuk menunda ejakulasi tanpa menggunakan manuver itu.

 

3. Latihan dasar panggul

Otot dasar panggul Anda terletak tepat di bawah prostat dan rektum seperti otot lainnya. Semua bagian tubuh tersebut bisa diperkuat melalui olahraga.

Para ahli percaya bahwa jika otot dasar panggul terlalu lemah, mungkin akan lebih sulit bagi Anda untuk menunda ejakulasi.

Untuk melenturkan otot-otot dasar panggul, bertindaklah seolah-olah Anda sedang mencoba menahan diri untuk kencing atau mengeluarkan gas dan rasakan otot mana yang bergerak.

Untuk mengencangkan otot-otot ini, Anda harus mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Kencangkan otot dasar panggul – Anda bisa berbaring atau duduk jika ini membuatnya lebih mudah.

2. Pegang otot dengan kencang selama 3 detik.

3. Relakskan otot selama 3 detik.

4. Ulangi latihan ini sebanyak yang diperlukan.

Untuk mendapatkan hasil yang baik, Anda harus mencoba melakukan 3 set 10 repetisi setiap hari.

Jika Anda masih berjuang untuk menyelesaikan terlalu dini, penyedia layanan kesehatan bisa membantu atau merujuk Anda ke ahli lainnya, karena ada juga beberapa obat atau prosedur yang mungkin bermanfaat.

 

4. Obat mati rasa

Obat mati rasa menggunakan bahan-bahan seperti lidokain dan prilokain, yang bekerja dengan menghalangi sinyal saraf yang membuat Anda merasa senang dan sakit. 

Obat ini di Indonesia sudah dibuat praktis yang kita kenal dengan ‘Tissue Magic’ yang berbentuk tissue yang basah.

Obat-obatan ini umumnya berbentuk krim atau semprotan dan ketika dioleskan ke kelamin, Anda akan mengalami penurunan sensitivitas untuk menunda ejakulasi dini.

Krim atau semprotan mati rasa harus dioleskan ke kelamin 20 hingga 30 menit sebelum berhubungan. Saat kenikmatan berhubungan akan terasa kurang intens, Anda mungkin berhasil menunda ejakulasi Anda.

Namun, ada beberapa kelemahan metode ini, karena obat juga bisa menurunkan kepekaan pasangan Anda terhadap kesenangan.

"Pastikan pasangan tahu  Anda menggunakannya - sebagai peringatan dan juga untuk memastikan mereka tidak memiliki riwayat atau reaksi alergi atau masalah dengan penggunaannya," kata Brahmbatt.

 

5. Viagra

Meskipun sildenafil (Viagra) biasanya diresepkan untuk mengobati orang yang kesulitan mempertahankan ejakulasi, tetapi penelitian menunjukkan hal sebaliknya juga.

Viagra juga bisa membantu mengatasi ejakulasi dini.

Sebuah studi 2007 menemukan bahwa Viagra bekerja dengan baik untuk menunda ejakulasi dan lebih efektif daripada teknik stop-squeeze. 

Di akhir penelitian, sebanyak 87 persen subjek yang menggunakan Viagra mengatakan ingin melanjutkan pengobatan ini, dibandingkan dengan 45 persen subjek yang menggunakan stop and squeeze.

Ejakulasi dini adalah kondisi umum tetapi bisa menyebabkan kesulitan dalam kehidupan hubungan di ranjang atau hubungan berpasangan.

Jika tidak satu pun dari metode ini berhasil membantu Anda bertahan lebih lama di tempat tidur, hubungi dokter untuk membantu membuat rencana perawatan yang paling tepat. (mcr13/jpnn)


Redaktur : Natalia
Reporter : Gigih Sergius Agasta

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler