Perusahaan minuman ringan Coca-Cola Amatil mengatakan kepada ABC bahwa mereka lebih suka warga Australia minum satu kaleng produk mereka seminggu.
Pernyataan itu muncul setelah seorang akademisi di Amerika Serikat menyerukan adanya tindakan untuk mengurangi tingkat obesitas dengan mengurangi konsumsi minuman ringan.
BACA JUGA: SD Kalam Kudus Yogya Belajar Buddy Program dari Sekolah Australia
Cabang Coca-Cola di Australia mengatakan produk minuman mereka yang banyak berisi gula, seperti misalnya satu kaleng Coke 250 ml, tidaklah berbahaya.
"BIla anda minum satu kaleng seminggu, saya rasa itu tidaklah menggangu kesehatan." kata Alison Watkins, direktur pelaksana Coca-Cola Amatil.
BACA JUGA: Menteri Pendidikan Federal Dukung Perlindungan Siswa LGBTI di Sekolah
Ketika ditanya apakah Coke akan mendapat keuntungan bila setiap orang hanya minum satu kaleng seminggu, Watkins menjawab "kami lebih suka banyak orang meminum sedikit, daripada sedikit orang meminum banyak produk kami."
Coca-Cola Amatil memberikan reaksi atas kritik yang disampaikan oleh Professor Marion Nestle dari New York University.
BACA JUGA: Jauhi Hukuman Mati, Polisi Australia Bantu Indonesia dalam Kasus Kematian Mirna
Professor Nestle sedang mengambil cuti dan sekarang mengajar di Universitas Sydney dan hari Selasa memberikan kuliah.
Dia mengatakan perusahaan minuman ringan di seluruh dunia sengaja mengaburkan berbagai fakta mengenai produk mereka, untuk terus mengeruk keuntungan.
"Ada begitu banyak bukti sekarang ini yang menunjukkan bahwa minum gula dalam bentuk cairan tidak bagus buat kesehatan." katanya.
Angka resmi menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen warga Australia saat ini memiliki kelebihan berat badan.
Lebih dari 25 persen sudah masuk dalam kategori obesitas.
Professor Nestle mengatakan industri minuman ringan berusaha sekuat mungkin untuk membantah nasehat kesehatan untuk tidak mengkonsumsi produk mereka.
Penelitiannya menunjukkan bahwa perusahaan minuman ringan membiayai penelitian untuk membantah bahwa minuman ringan yang banyak kadar gulanya menyebabkan kenaikan berat badan berlebihan.
Namun Watkins dari Coca-Cola Amatil mengatakan lobi seperti itu tidak terjadi di Australia.
"Kami tidak membiayai penelitian seperti itu." katanya.
Watkins mengatakan Coca-Cola Amatil hanya membantu mereka yang ingin meminum produk mereka dan sebagian lagi yang 'kecanduan'.
"Dalam satu sisi, kami bereaksi terhadap apa yang diinginkan konsumen." kata Watkins.
"Di sisi lain, kami ingin memastikan bahwa kami adalah bagian dari solusi yang merupakan masalah besar dalam masyarakat kita sekarang yaitu obesitas."
Coca-Cola Amatil mengatakan kepada ABC bahwa mereka akan mengeluarkan rincian pendanaan bagi lembaga peneliti dalam beberapa bulan mendatang.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenangan ââ¬ËSpotlightââ¬â¢ di Piala Oscar Bertepatan dengan Kesaksian Kardinal George Pell