jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyoroti keberadaan para pengedar dan bandar narkoba di Indonesia, menyusul ditangkapnya komika Coki Pardede terkait penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu.
Menurut Sahroni, polisi penting mengejar para bandar hingga pengedar narkoba yang berkeliaran di tengah masyarakat.
BACA JUGA: Ini Peyebabnya Pria Sulit Dipercaya Jadi Korban Pelecehan Seksual
Ahmad Sahroni menilai mereka harus dihukum berat, karena kondisi penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan.
"Para pengedar ini harus dituntaskan semua, dari pengedar besarnya hingga yang sampai ke artis-artis. Selain itu, mereka juga harus dihukum berat, hingga membuat jera para pengedar lain," ujar Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (5/9).
BACA JUGA: 4 Prajurit TNI Tewas Dibunuh, Mana Suara Para Pegiat HAM?
Hal itu dikatakan Sahroni terkait kasus komika Coki Pardede yang tertangkap sebagai pengonsumsi sabu-sabu.
Sahroni menyatakan pandangannya setelah sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyampaikan komitmen kepolisian memerangi narkoba dan komitmen untuk terus memburu para pemasok.
BACA JUGA: Berbahaya Kalau Indonesia Sampai Melakukan Hal ini
Sahroni menilai Indonesia makin darurat narkoba sehingga dibutuhkan kerja keras polisi untuk mengungkap para sindikat pengedar narkoba.
Langkah tersebut sangat penting, jangan sampai generasi muda Indonesia rusak karena barang haram tersebut.
Dia mengatakan agar para artis yang telah ditangkap agar menjalani rehabilitasi sehingga ketika sudah kembali bebas, diharapkan tidak lagi terjerumus ke penggunaan narkoba.
"Para artis dan pengguna narkoba agar direhabilitasi sehingga mereka tidak kembali menggunakan barang haram tersebut," ucapnya.
Dia juga meminta Polri jangan hanya menangkap para pengguna namun para bandar narkoba wajib ditangkap dan dijatuhi hukuman seberat-beratnya.(Antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Ken Girsang