jpnn.com, MANADO - Combiphar bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Indonesia (Perapi) menggelar seminar sekaligus workshop penanganan luka bakar di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (12/5).
Acara itu diikuti lebih dari 200 orang dokter dan perawat di wilayah Manado.
BACA JUGA: Ibu Masuk Penjara, Anak Luka Bakar, Ayah Terancam Hukuman
Sebelumnya acara serupa sudah dilaksanakan di Kupang pada 28 April 2018 dengan total peserta 86 orang.
VP Consumer Healthcare &Wellnessand International Operations Combiphar Weitarsa Hendarto menyatakan kerja sama strategis ini merupakan cara efektif untuk memperluas pemahaman tentang penanganan luka bakar dan pemilihan obat yang tepat.
BACA JUGA: Naik Motor Tiba-tiba Dilempar Plastik Isi Air Keras, Ngeri!
“Ini adalah wujud nyata kami dalam championing a healthy tomorrow dengan memberikan edukasi dan memperluas jangkauan informasi terutama bagi para tenaga medis sebagai garda terdepan health care professional dalam memberikan penanganan yang tepat terhadap pasien darurat luka bakar,” kata Weitarsa.
BACA JUGA: Anak Ngelem, Ayah dan Ibu Luka Bakar Parah
Menurut Weitarsa, kegiatan ini merupakan inisiatif kedua belah pihak untuk mengedukasi frontliner praktisi pelayanan kesehatan melalui materi dan informasi yang tepat, khususnya dalam menangani pasien luka bakar ringan maupun berat.
Weitarsa menambahkan kebutuhan dokter yang memiliki keahlian dalam penanganan luka bakar sangat diperlukan.
Pengetahuan mengenai cara perawatan luka bakar yang tepat dan benar menjadi sangat penting dalam membantu penyembuhan luka yang optimal dan meningkatkan kualitas hidup pasienselanjutnya.
Oleh karenaitu, tidak hanya tenaga medis profesional yang diperlukan, keberadaan produk farmasi yang andal juga memainkan peranan penting.
Senior GM Marketing Women’s Health and Active Day Care Combiphar Ni Ketut Sukartiwi menjelaskan, kasus luka bakar banyak terjadi pada anak di bawah usia lima tahun dan rata-rata terjadi di rumah tangga.
Sukartiwimengatakan, berangkat dari kondisi tersebut, Combiphar melalui produk Mebo yang telah dipercaya oleh dokter di Indonesia sejak 2006 untuk penanganan luka bakar mempunyai misi untuk mengedukasi masyarakat.
“Lebih dari itu, kami ingin mendorong keluarga Indonesia untuk selalu sedia produk obat luka bakar. Satu di antaranya adalah Mebo sebagai P3K di rumah. Saat ini Mebo telah menjadi pilihan utama dokter untukpenanganan luka bakar di rumah sakit,” kata Sukartiwi.
Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perapi Donna Savitry menyatakan, sinergi berupa edukasi tentang luka bakar dan luka lainnya untuk para dokter umum di Indonesia diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan.
“Kasus luka bakar menjadi wewenang dan kompetensi dokter bedah plastik. Namun, hal ini belum sejalan dengan kondisi di lapangan di mana keberadaan dokter bedah plastik dan luka bakar terutama di daerah perifer (terpencil) Indonesia masih sangat minim,” ujar Donna.
Mendy H Oley dari Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado mengatakan, makin banyaknya tenaga medis yang memahami penanganan terintegrasi terhadap luka, termasuk luka bakar akan meminimalkan terjadinya risiko tinggi yakni cacat dan kematian.
“Karena itu, hal ini perlu didukung dengan pemilihan produk perawatan luka yang tepat,” kata Mendy. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kulit Ikan Nila Bisa Obati Luka Bakar Serius
Redaktur & Reporter : Ragil