Con Xtra Jadi Bukti Inovasi Dunia Pendidikan dan Pelatihan

Kamis, 15 Agustus 2024 – 14:12 WIB
Wamenag Saiful Rahmat Dasuki menekankan pentingnya inovasi dalam dunia pendidikan dan pelatihan untuk menghadapi berbagai tantangan global. Foto: Humas Kemenag

jpnn.com - SURABAYA - Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki menekankan pentingnya inovasi dalam dunia pendidikan dan pelatihan untuk menghadapi berbagai tantangan global, apalagi di tengah beragam kondisi yang dihadapi oleh para tenaga pendidik saat ini.

"Ada tantangan seperti keterbatasan sumber daya, variasi latar belakang budaya dan sosial peserta didik, serta perubahan dinamika sosial dan perkembangan teknologi yang cepat," kata Wamenag dalam sambutannya saat penutupan Conference and Expose on Training (Con Xtra) di Surabaya, Rabu (14/8) malam.

BACA JUGA: Ajang Con Xtra Kemenag Resmi Dibuka, Diharapkan Jadi Kegiatan Tahunan

Dia juga menggarisbawahi berbagai perubahan paradigma dalam dunia pendidikan. Perubahan mendasar yang terjadi misalnya dalam pendekatan pendidikan, khususnya terkait dengan metode disiplin yang diterapkan oleh tenaga pendidik mengalami perubahan fundamental.

“Dahulu, ketika guru memarahi atau menghukum secara fisik, orang tua cenderung mendukung tindakan tersebut. Namun, nilai-nilai tersebut kini telah berubah total," ujarnya.

BACA JUGA: Wamenag: Gelorakan Semangat Moderasi Beragama di Lingkungan Perguruan Tinggi

Di sisi lain, Wamenag optimistis kegiatan seperti Conference and Expose on Training: Impactful Enjoyful Learning (Con Xtra) yang digelar Balitbang Diklat Kemenag mampu mengembangkan strategi pembelajaran inovatif dan sesuai dengan kebutuhan zaman.

"Saya percaya bahwa melalui forum ini telah tercipta inovasi dalam metode pembelajaran yang sesuai dengan konteks lokal dan kebutuhan peserta didik," tuturnya.

BACA JUGA: Kepala LAN: Kemenag Sukses Lakukan Transformasi Kompentensi ASN, Membangun Ekosistem

Sementara itu, Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama Suyitno menyoroti pentingnya acara ini untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Kementerian Agama.

"Acara ini sangat penting karena sesuai dengan arahan Gus Menteri dan Wamenag, Balitbang Diklat harus menjadi pusat penguatan sumber daya manusia di lingkungan Kementerian Agama," katanya.

Dia menjelaskan, berbagai karya dari para widyaiswara telah dipresentasikan, mulai dari poster, gagasan best practice, hingga tulisan-tulisan kreatif dan kajian eksploratif serta empiris.

Acara itu juga menghasilkan delapan rekomendasi penting yang disebut sebagai Astacita, yang diharapkan akan menjadi sejarah baru bagi Balitbang Diklat, khususnya bagi para Widyaiswara. 

"Ini merupakan bukti bahwa para widyaiswara memiliki kesempatan yang sama untuk tampil sejajar dengan rekan-rekan fungsional lainnya, baik itu dosen, guru, pengawas, atau siapa pun yang berfungsi di bidang pendidikan," tuturnya.

Dengan ditutupnya acara itu, Balitbang Diklat Kemenag berharap dapat menjadi bukti bagi seluruh peserta dalam mengimplementasikan ilmu dan inovasi yang diperoleh untuk meningkatkan kualitas pendidikan di instansi masing-masing.

"Kami berkomitmen untuk terus mengadakan acara ini sebagai bentuk pembuktian bagi rekan-rekan sekalian, bahwa Anda memang orang yang tepat di posisi Anda saat ini," ujar Suyitno. (esy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler