Congrats! Best Booth Design, Wonderful Indonesia Makin Berkibar

Kamis, 21 April 2016 – 02:48 WIB
Menpar Arief Yahya. Foto: pojoksatu

jpnn.com - SINGAPURA – Prestasi dan pretise Wonderful Indonesia semakin keras getarannya. Bulan April 2016 ini, sudah ada 2 event yang sama-sama bersejarah buat prestasi Kemenpar. Salah satu yang cukup berbobot adalah Asia Diving Expo/ADEX 2016 di Suntec Singapore Exhibition and Convention Center, 15-17 April ini. “Congratulation ya tim Kemenpar, Wonderful Indonesia dinobatkan sebagai peraih The Best Booth Design 2016,” jelas Menpar Arief Yahya di Jakarta.

Mantan Dirut PT Telkom ini memang mengajarkan kepada tim Kemenpar untuk to be number one. Di semua kompetisi, targetnya jelas, menjadi yang terbaik dengan standar global. Caranya, ikuti semua kriteria dan ambil yang terbaik di semua lini. “Karena sasarannya adalah yang terbaik, maka semua lini harus dipersiapkan dengan matang jauh hari sebelumnya. Ujungnya adalah kita ingin menaikkan level peringkat Wonderful Indonesia di pentas dunia, seperti yang dipersyaratkan oleh World Economic Forum (WEF) Tour and Travel Competitiveness Index,” tegasnya.

BACA JUGA: DPD RI Kembali Bantu Mediasi Kisruh Pesangon Pensiunan BRI

Kalau sudah 10 besar di WEF, kata dia, sudah bisa ditebak dan dipastikan, bahwa pariwisata Indonesua juga sudah masuk ke 10 besar dunia. Kemenangan-kemanangan di semua Travel Mart di seluruh dunia, itu semacam persiapan mental, menempa diri dengan kompetisi-kompetisi regional. “Jadi memenangkan kompetisi adalah best practice untuk bersaing,” kata dia.

Dia menjelaskan, ada 14 pilar yang dikompetisikan. Memang, untuk menang semua pilar, bagi Indonesia yang sedang membangun dan menata ulang seperti saat ini adalah hal yang mustahil. Tetapi menaikkan posisi branding, dari tidak terdaftar sama sekali, menanjak ke no 47 itu bukan perkara gampang. Begitu pun, dari peringkat ke-70 ke 50, juga bukan urusan sederhana. “Masih banyak yang harus ditangani bersama-sama,” ungkapnya.

BACA JUGA: Gempur Bangkok dengan Anak Panah Borobudur

Soal ADEX 2016, di Singapore, penampilan Indonesia memang all out. Temanya adalah diving, konsepnya tetap menonjolkan maritime. Maka bentuk desain boothnya adalah Kapal Phinisi, sebuah kapal yang legendaris, punya pamor internasional, dan original Bugis, salah satu suku di Makassar. “Sangat Indonesia, bagi pelaut, desain Phinisi itu sudah sangat popular. Perahu layar tradisional yang pernah mengelilingi dunia dengan layarnya,” katanya.

Saat opening ceremony, Menpar Arief Yahya memang mendapat kehormatan menjadi orang nomor satu yang memberian speech di komunitas diving Asia itu., Jumat 15 April lalu. Di hadapan sekitar 200 industri yang bergerak di marine tourism, dia mempromosikan “surge bawah laut” Indonesia yang tidak ada duanya di saentero jagat. “Silakan cari, silakan coba, silakan bandingkan sendiri, adakah suasana bawah laut sekaya Indonesia,”  ujarnya.,

BACA JUGA: Pemuda Katolik Diminta Terlibat Membangun Desa

“Kami punya lebih dari 25 lokasi special untuk diving dengan 500 keunikan di dalamnya. Buktikan sendiri sensasi yang berbeda-beda di setiap site. Ada 10 destinasi marine tourism, terutama under water worldnya, yakni Bali, Lombok (NTB), Labuan Bajo (NTT), Alor (NTT), Derawan (Kaltim), Bunaken (Sulawesi Utraa), Togean (Sulawesi Tengah), Wakatobi (Sulawesi Selatan), Ambon (Maluku), and Raja Ampat (Papua Barat),” jelas Menpar Arief Yahya.

Di ADEX 2016 ini, Kemenpar menggandeng 20 Industri Pariwisata dari 7 destinasi, yaitu: Aceh, DKI Jakarta, Bali, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, dan Papua Barat. Mereka menampilkan paket-paket wisata bawah laut yang menjadi andalan kawasannya. Sedikitnya ada 20 sellers dari Indonesia, dan 40 buyers dari pasar Singapura dan negara Asia lain.

Menpar menjelaskan, tahun 2016 ini Kemenpar mentargetkan 1,8 juta wisman yang mengunjungi destinasi bahari. Selain promosi melalui berbagai saluran media, sales mission, festival dan mengikuti ajang travel mart, ada upaya deregulasi dan penyederhanaan aturan yang terkait dengan wisata bahari. “Kami sudah memberlakukan Visa Free di 169 negara, lalu pencabutan CAIT –Clearance Approval fot Indonesia Territory— untuk yacht dan penghapusan Cabotage, sehingga cruise bisa menaik turunkan penumpang melalui 5 pelabuhan di Indonesia,” kata Arief Yahya.

Menpar mentargetkan 5.000 yacht di tahun 2016. Dengan yacht itu, pada yachters bisa lebih banyak eksplorasi bawah laut di banyak spot di tanah air. Mereka leluasa untuk melihat keidahan yang belum pernah dilihat sama sekali. Lima pelabuhan yang boleh embark and disembark itu antara lain Belawan – Medan (Sumatera Utara), Tanjung Priok - Jakarta, Tanjung Perak – Surabaya (Jatim), Benoa - Bali, Soekarno-Hatta, Makassar (Sulawesi Selatan).

Soal connectivity? Menuju ke kawasan berbagai ragam surga bawah laut itu? Hampir semua bisa didarati pesawat, melalui bandara internasional di Bali, Jakarta, Surabaya, Makassar. “Kami sedang membangun bandara di 15 kota kedua, menaikkan kapasita 27 bandara, dari runways, dan merenovasi 13 terminal penumpang bandara. Kami juga sedang merancang banyak marina baru, untuk pangkalan yacht,” ujar Menpar Arief yang didampingi Rizky Handayani, Asdep Pengembangan Pasar ASEAN Kemenpar. 

Singapore ADEX 2016 ini juga dinilai sangat strategis bagi marine tourism di Indonesia yang mulai dibuka di banyak tempat di Indonesia. Karena dua per tiga koral dunia berada di Indonesia. Tempat snorkeling terbaik dunia nomor satu dan dua, juga ditempati oleh dua kawasan Indonesia, yakni Raja Ampat dan Labuan Bajo. “Baru posisi ketiganya, Kepulauan Galapagos. Yang memeringkat adalah CNN International, sehingga punya kredibilitas yang tidak perlu diragukan lagi,” sebut peraih Marketeer of The Year 2013 oleh MarkPlus itu.

ADEX 2016 juga menarik, karena menggunakan tema “dedicated for seahorse” atau penyelamatan kuda laut. Binatang laut yang banyak ditemukan di perairan Indonesia, dan menjadi objek macro photography dunia. Adex memang menjadi travel mart seperti ini sebagai ajang pendidikan atau edukasi, menjaga kelestarian habitat air laut yang makin langka di dunia. 

“To entertain, to educate, and engage wisatawan bahari juga. Mereka peduli akan pelestarian, karena prinsip: Semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan,” kata Arief Yahya yang juga mulai tertarik dengan wisata bawah laut itu. Tahun 2015 lalu temanya lumba-lumba, 2014 coral, 2013 hiu paus, 2012 manta, 2011 kura-kura, tahun 2010 Shark atau Hiu.(dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepala BNNP Maluku Utara Korban Black Campaign


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler