jpnn.com - SURABAYA - Baru bersandar 5 menit di Gapura Surya, pemudik yang turun melalui pintu belakang KM Labobar langsung heboh. Kericuhan pada Selasa siang (5/7) itu membuat sejumlah awak media, pejabat PT Pelni, bahkan Kapolres Tanjung Perak AKBP Takdir Mattanete terkejut.
"Copet koen! Rasakno!" teriak beberapa orang berkerumun. Ada juga yang melayangkan beberapa pukulan dan tendangan. Ternyata yang menjadi bulan-bulanan para pemudik itu adalah pencopet yang memanfaatkan kondisi berdesakan saat turun kapal.
BACA JUGA: Gara-gara Saling Pandang, Crass! Pejalan Kaki Tewas
Korbannya adalah Haji Mahfud, seorang pedagang asal Balikpapan yang hendak berkunjung ke rumah mertuanya di Jember.
Pencopet yang diketahui bernama Pasaguru Robi itu langsung dievakuasi petugas Sabhara Polres Tanjung Perak dengan kondisi wajah babak belur.
BACA JUGA: Kepergok, Mahasiswa Dihajar Massa Lalu Dipolisikan
Kepada Jawa Pos, Mahmud menceritakan, awalnya dirinya tidak sadar bahwa uang di sakunya dicopet. "Uang Rp 3 juta saya taruh di boxer, terus saya lapis celana agar aman," ucapnya sambil menunjukkan celananya yang sobek.
Selidik punya selidik, ternyata saat turun melalui pintu belakang kapal, Robi sudah mengincar uang milik Mahfud.
BACA JUGA: Korban Ditembak Perampok saat Ultah, Pelaku Kena Bacok
Menggunakan silet, Robi lihai merobek sedikit demi sedikit lapisan celana luar Mahfud hingga tampak boxer yang kembali dia silet. Alhasil, lipatan uang itu pun terlihat.
Dengan cekatan, pria yang tinggal di Sidoarjo itu mengambil dua lembar uang Rp 100 ribuan dari kantong Mahfud. Merasa ada yang aneh, korban langsung menoleh ke belakang dan berteriak copet setelah memergoki Robi menyilet celananya.
AKBP Takdir menjelaskan bahwa gangguan kamtibmas sekecil apa pun akan tetap diproses hukum. "Copet itu kan kelihatannya kecil, tetapi kami tidak pandang bulu demi menciptakan rasa aman dan nyaman untuk para pemudik," ucapnya. (all/c9/oni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Buktinya, Makin Banyak Anak Durhaka Saat Ini
Redaktur : Tim Redaksi